Candi Prambanan merupakan salah satu candi Hindu terbesar di Yogyakarta. Candi yang di bangun pada abad ke 9 Masehi ini mempunyai tinggi 47 meter. Di balik kemegahanya, candi ini menyimpan cerita rakyat tentang Roro Jonggrang dengan Bandung Bondowoso.
Berlokasi di Jl. Raya Solo -- Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (maps). Tepatnya 17 Km timur kota Jogja.
Kisah berawal dari dua kerajaan bertetangga yaitu Kerajaan Pengging dan kerajaan Baka. Kerajaan Pengging di pimpin oleh Prabu damar Maya yang mempunyai putra bernama Bandung Bondowoso. Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh seorang raksasa bernama Prabu Baka yang mempunyai putri cantik bernama Roro Jonggrang.
Prabu Baka ingin memperluas wilayah kekuasaan, oleh karena itu beliau menyerukan pasukan untuk menyerang kerajaan Pengging. Peperangan terjadi di pengging tidak dapat di elakkan. Prabu Damar Maya mengutus sang putra untuk mengakhiri peperangan.
Singkat cerita, Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan Prabu Baka. Raksasa tersebut tewas di tangan Putra mahkota kerajaan Pengging. Berita kematian Prabu Baka pun disampaikan Patih Gupala kepada Roro Jonggrang.
Setelah Prabu Baka gugur, Bandung Bondowoso menyerang keraton Baka. Di sanalah Seorang Bandung Bondowoso terpesona hingga akhirnya jatuh cinta kepada Roro Jonggrang. Ia pun melamar sang putri, akan tetapi terus ditolak dengan alasan sang putri tidak mau menikahi pembunuh ayahnya.
Tidak menyerah begitu saja, Bandung Bondowoso terus membujuk Roro Jonggrang hingga akhirnya sang putri mau dipersunting apabila dua syarat telah terpenuhi.
Syarat pertama adalah pembuatan sumur yang diberi nama sumur Jalatunda. Syarat kedua pembangunan seribu candi hanya dalam waktu semalam. Bandung menyetujui kedua syarat tersebut. Berkat kesaktianya, Sumur Jalatunda berhasil diselesaikan.
Sang putri berusaha memperdaya pangeran tersebut. Sang putri meminta pangeran untuk turun kedalam sumur dan memeriksa ke dalam. Setelah pangeran turun, sang putri segera memerintah patih Gupala untuk menutup sumur tersebut dengan bebatuan. Berkat kesaktian Bandung Bondowoso, ia berhasil mendobrak timbunan batu dan keluar dari dalam sumur.
Bandung sangat marah, akan tetapi karena rayuan dan kecantikan roro jonggrang, bandung pun kembali tenang.