Lihat ke Halaman Asli

Novitania

Content Writer and Blogger

Siapa Sangka, Anak SMP di Bali Bisa Menginspirasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Diperbarui: 9 September 2019   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bersama Ida Ayu Trishna (dokpri)

Sepanjang aku berkarier menjadi seorang pengajar, belum pernah kutemui siswa sepercaya diri dan selugas itu. Seketika aku tersontak, apa kiranya yang membuat ia begitu percaya diri, penuh talenta dan lugas menjelaskan sesuatu kepada orang yang baru saja ditemuinya.

Ida Ayu Trishna namanya, seorang siswa kelas 9 SMP Wisata Sanur Bali. Aku mengenalnya, saat melakukan kunjungan dalam rangka Danone Blogger Academy 3 beberapa waktu lalu.

Di halaman belakang sekolah, ia bersama beberapa kawannya menyajikan mini drama yang bertajuk Bumi Cantik, tak sampai di situ ia pun turut bernyanyi dengan penuh rasa percaya diri. Suaranya pun terbilang merdu.

Dokpri

Puas melihat mini drama, aku dan peserta DBA lainnya diajak untuk melihat bagaimana SMP Wisata Sanur Bali mengolah sampah. Lagi-lagi Ida Ayu ambil bagian, ia membantu temannya menjelaskan secara detail bagaimana proses yang ia lakukan untuk mengolah sampah-sampah itu.

"Pertama-tama sampahnya kami pisahkan terlebih dahulu, mana yang organik dan anorganik, sampah organik kami jadikan pupuk, dan yang anorganik kami kumpulkan di Bank Sampah atau kami olah menjadi kerajinan tangan", ucapnya dengan jelas.

Aku dan peserta DBA lainnya dibuat takjub, bukan hanya karena penjelasan Ida Ayu, melainkan tak menyangka, betapa anak seusia Ida Ayu sudah pandai mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Di depanku tampak gunungan pupuk hasil olahan sampah-sampah organik yang ada di SMP Wisata Sanur. Mereka mengolahnya untuk digunakan di kebun sekolah agar tanaman yang mereka tanam semakin subur dan berkembang.

Pantas saja, saat masuk ke dalam SMP Wisata Sanur, rasanya begitu sejuk dan asri. Rupanya tanamannya juga mereka rawat dengan baik.

Dokpri

Tepat di belakang kebun bunga Marigold, terdapat Bank Sampah yang dikelola sekolah. Setiap anak, bahkan warga di sekitar sekolah juga bisa menabung sampah yang nantinya bisa mereka uangkan. Ketika kutanya, untuk apa uang dari hasil mengumpulkan sampah anorganik itu, lagi-lagi jawabannya membuat aku terkejut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline