Kampanye untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik sudah sering kita ditemui diberbagai kesempatan. Komponen plastik yang sulit terurai menjadi masalah besar bagi keberlangsungan ekosistem di bumi.
Berbagai permasalahan muncul dari adanya sampah plastik yang terus bertambah namun sulit untuk terurai ini. beberapa waktu lalu, tanpa sengaja perhatian saya tertuju pada produk susu milo kemasan kotak.
Bukan karena rasanya, tapi karena keberaniannya beralih ke sedotan kertas (paperstraw).
Penggunaan sedotan kertas sebagai pengganti sedotan plastik sudah lumayan sering dijumpai baik itu karena kesadaran diri yang memang ingin menggunakan sedotan plastik atau direstoran tertentu yang memang menyediakan sedotan jenis ini. Tetapi penggunaan sedotan kertas pada produk kemasan baru saya jumpai pada produk milo.
Mungkin karena saya cukup jarang mengkonsumsi minuman kemasan jenis ini, jadi kehadiran sedotan kertas di produk milo menjadi daya tarik sendiri bagi saya. Mari sedikit bahas dari sisi lain.
Saya tidak melakukan penelitian secara khusus untuk hal ini. hanya berdasar pengelihatan pribadi pada pembeli di warung ibu saya yang bisa dikatakan sebagai konsumen dari produk ini. mayoritas mereka adalah anak kecil maupun orangtua yang membelikannya untuk anaknya.
Komponen kertas yang dijadikan sedotan tentunya memiliki resiko tersendiri yaitu daya tahan kertas hanya dalam kurun waktu singkat karena bersinggungan dengan bahan cair/ basah.
Hal ini mungkini sudah menjadi bahan pertimbangan matang perusahaan yang menaungi produk ini. langkah beraninya yang saya asumsikan sebagai bentuk dukungan pengurangan plastik demi menjaga bumi perlu diacungi jempol.
Perubahan ini merupakan langkah bagus, dan akan lebih bagus jika diimbangi dengan edukasi kepada konsumennya lebih dari informasi tulisan pada kemasan produknya.
Sepertinya ini langkah baru yang dijumpai di Indonesia sehingga perusahaan perlu lebih agresif dalam menginformasikan penggunaan sedotan plastik pada produknya agar tidak membuat konsumen merasakan pengalaman berbeda yang ditakutkan dapat merubah rasa saat mengkonsumsi produk.
Yang saya lihat, dikemasan sudah ada pemberitahuan penggunaan sedotan ini, hanya saja saya rasa perlu ada hal efektif lain untuk menyukseskan perubahan ini. Rasa milo tetap sama, hanya sedotannya yang sedikit berbeda.