Lihat ke Halaman Asli

Mengungkap Kisah dan Sejarah Kala Hari Proklamasi

Diperbarui: 17 Agustus 2018   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wikipedia.org

Dini hari pukul 02.00, tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di rumah Laksamana Maeda Jalan Imam Bonjol No.1 Menteng Jakarta Pusat berkumpul beberapa orang pemuda diantaranya  Sukarno, Mohammad Hatta, Ahmad Subardjo, mbah Soediro (sekretaris Subardjo), Sukarni, dan B.M. Diah.

Turut hadir pula pihak Jepang yang terdiri dari Laksamana Tadashi Maeda, Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi (dari Kaigun Bukanfu atau kantor Penghubung Angkatan laut dan Angkatan Darat) dan Miyoshi (Angkatan Darat Jepang). Pertemuan ini diadakan untuk membahas perumusan teks Proklamasi.

Pada saat teks Proklamasi dirumuskan, Maeda memilih mengundurkan diri ke kamar tidurnya yang kemudian diikuti oleh Miyoshi lebih dulu pulang ke rumahnya.

Berdasarkan penuturan Hatta dalam otobiografinya, yang ikut dalam perumusan naskah Proklamasi adalah Sukarno, Hatta, Subardjo, Sukarni, dan Sayuti Melik. Pada saat itu Sukarno bertindak memegang pena untuk menuliskan teks Proklamasi, sedangkan Hatta mendiktekan kalimatnya. Teks Proklamasi dituliskan pada secarik kertas.

Kalimat pertama diambil dari akhir alinea ketiga rencana Pembukaan Undang-Undang Dasar yakni "Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia" adalah kalimat yang diingat Subardjo dari Piagam Jakarta yang  berbunyi: "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.

Menurut Hatta, kalimat "Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia" hanya pernyataan abstrak tanpa mengandung isi. Sehingga kemudia Hatta mendiktekan kalimat tambahan " Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya".

Kalimat ini menggambarkan bahwa pada pelaksanaanya kemerdekaan itu nyata dan dapat diperoleh dengan adanya kekuasaan di tangan kita. Sukarno kemudian menuliskan seluruh konsep naskah Proklamasi dengan tulisan tangan yang berbunyi: 

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-2 yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-05

Wakil-2 bangsa Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline