Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Anak, Fungsi Keluarga, dan Peran Lingkungan

Diperbarui: 14 Agustus 2018   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: harnas.co

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. 

Sementara Mahmud Yunus mendefenisikan pendidikan sebagai usaha yang dengan sengaja dipilih untuk memengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani, akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi.

Dengan mendapatkan pendidikan, diharapkan seseorang dapat menjalani kehidupan yang bahagia serta tindakannya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya.

Oleh sebab itu, pendidikan tidaklah bisa dilakukan secara individual saja, akan tetapi membutuhkan dukungan dari keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Pendidikan yang dilakukan hanya dari satu arah saja yaitu siswa dengan sekolah tidak lah dapat berhasil. Agar tujuan pendidikan berhasil, diperlukan kerjasama yang berkesinambungan antara sekolah, keluarga, pemerintah, dan masyarakat.

Pada tahun 1935, Ki Hajar Dewantara mencetuskan Tri Sentra Pendidikan yaitu alam keluarga, alam perguruan (sekolah), dan alam pergerakan pemuda (masyarakat). Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa keluarga adalah pendidik yang pertama dan utama.

Dalam pengertian khusus, pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Ini menggambarkan bahwa sentral atau pusat pendidikan berada di lingkungan keluarga.

Oleh sebab itu, pada awalnya pendidikan merupakan tanggungjawab besar orangtua. Sosok ayah dan ibu memiliki peran yang penting dalam pembentukan karakter serta intelektual anak. Orangtua memiliki peran untuk membimbing, mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan pengetahuan nilai-nilai moral dan keterampilan bagi anak-anak mereka sehingga pada saat dewasa mampu menghadapi tantangan hidup.

Pendidikan keluarga 

Kebetulan saya suka menonton drama Korea. Pada salah satu episode drama tersebut, saya bisa mengambil beberapa poin tentang pendidikan keluarga yang baik diikuti oleh para orangtua.

Pertama, bahwa sejak anak di dalam kandungan orangtua haruslah sudah merencanakan pendidikan untuk anak. Perencanaan meliputi sekolah anak, biaya pendidikan, ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan bakat anak, dan fasillitas untuk mendukung pendidikan anak. Dengan melakukan perencanaan pendidikan anak sejak dini maka akan memberikan peluang besar keberhasilan anak mencapai keberhasilan.

Kedua, pada serial drama tersebut digambarkan orangtua secara bergantian setiap harinya mengantarkan anak ke sekolah serta menjemput. Dengan melakukan aktivitas ini, orangtua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anak untuk memulai kegiatan pembelajaran setiap harinya di sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline