dia tak bicara seperti cermin tapi saat hidup ku berhadapan dengan nya
aku perlahan disadarkan tentang kenyataan yang harus aku hormat dan dia cermin mengajarkan ku perlahan
aku masih butuh waktu lama untuk memahami tapi tak dengan sosok cermin ku ini
dia cermin yang teduh namun terselip ruang tegas dalam dirinya
hingga saat aku bertemu kenyataan aku tersadar mengapa diam nya bisa menjelas semua tentang diri ku
terima kasih telah jadi cermin dan membiarkan aku terus berkaca dengan segala rupa
kaka ama wona terima kasih selalu jadi cermin teduh berpengertian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H