Lihat ke Halaman Asli

Novita Karen

Mahasiswa UNEJ

Mengenal adat dan keindahan Kabupaten Tana Toraja

Diperbarui: 3 September 2024   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kabupaten Tana Toraja

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan. Tana Toraja terkenal dengan adat istiadat nya dan pemandangan alam yang indah. Salah satu Filosofi Tana Toraja sendiri yaitu upacara pengebumian nya, atau yang biasa di sebut dengan Rambu Solo. Suku Toraja biasanya menyimpan mayat dikediaman mereka untuk jangka waktu yang di sepakati oleh pihak keluarga. 

Tentu mereka mempunyai alasan tertentu mengapa mereka menyimpan mayat untuk jangka waktu tertentu, salah satu alasan nya biasanya adalah mengenai biaya upacara tersebut karena biaya upacara pengebumian bisa terbilang cukup fantastic, dan alasan lain nya biasanya adalah menunggu waktu dimana semua ahli keluarga bisa untuk berkumpul semuannya bersama. 

Suku Toraja mempercayai bahwasan orang yang meninggal belum meninggal jika belum dilakukan acara rambu solo, Suku Toraja akan memperlakukan orang yang telah meninggal tersebut layak nya seperti orang yang hanya sedang beristirahat, suku Toraja tetap akan menyajikan makanan, dan menyajikan hal yang di gemari oleh orang yang telah meninggal tersebut seperti rokok dan yang lainnya.

Acara Rambu solo sangat di identik dengan kerbau, suku Toraja masih mempercayai yang nama nya Aluk Todolo. Dengan melakukan upacara yang megah, suku Toraja percaya bahwa orang yang meninggal tersebut akan mendapatkan tempat yana terbaik di kehidupan setelah mati. Tradisi ini mencerminkan keyakinan masyarakat Toraja bahwa kematian adalah transisi terpenting dalam siklus kehidupan.

Selain Rambu Solo, Tana Toraja juga terkenal akan rumah adat nya yang biasa disebut Tongkonan. Rumah tongkonan adalah rumah tradisional yang atapnya berbentuk menyerupai perahu dan diukir dengan ukiran-ukiran yang kompleks. Rumah tradisional ini tidak hanya memilik fungsi sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai simbol status sosial, masyarakat di Tana Toraja seringnya meletakkan tanduk kerbau di depan rumah tongkonan. Biasanya tanduk kerbau tersebut akan disusun mulai dari atas ke bawah. 

Bahan utama dari rumah tradisional suku Toraja ini berbahan kayu uru dan yang lebih uniknya lagi rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku, tidak hanya tanpa paku tetapi juga tanpa adanya unsur logam yang lainnya. Rumah tongkonan juga tidak biasa dibangun untuk menjadi milik pribadi tetapi rumah tongkonan dibangun bersama dengan ahli keluarga yang lainnya, tetapi kebanyakan rumah tongkonan yang ada sekarang itu adalah peninggalan turun temurun. Rumah tongkonan dapat bertahan untuk jangka waktu yang panjang sehingga rumah tersebut bisa diwariskan turun temurun.

Tana Toraja juga memiliki alam yang sangat indah yang biasa dijadikan tentang wisata, seperti air terjun Londa, air terjun kelelawar, tebing romantis, Lolai To Tombi dan yang lainnya. Di pusat ibukota Tana Toraja yaitu Makale terdapat patung Yesus yang menghadap langsung ke kota Makale, wisata ini disebut dengan Buntu Burake. Patung Yesus di Tana Toraja ini sempat dinobat sebagai salah satu patung Yesus tertinggi di dunia. Dari Kawasan Buntu Burake, wisatawan dapat juga dapat menikmati pemandangan kota Makale dan juga gunung-gunung yang mengeliling Toraja dengan indah. Wisata yang sering sekali menjadi pusat perhatian para wisatawan adalah Loko Mata yang terletak di daerah Batu Tumonga. 

Loko Mata merupakan salah satu objek wisata yang berupa batu besar yang dijadikan kuburan atau tempat penyimpanan mayat. Loko Mata sebenarnya adalah tempat penyimpanan mayat Suku Toraja sejak jaman dahulu kala yang masih dilestarikan. Batu besar tersebut dilubangi untuk menyimpan mayat didalam nya, satu lubang biasanya berisikan beberapa mayat yang masih memiliki hubungan darah. Selain objek wisata, hal menarik lainnya yang harus dikunjungi apabila berkunjung ke Tana Toraja adalah pasar tradisional nya. Banyak hal menarik yang akan kalian temukan di sana yang pastinya berbeda dengan pasar pada umumnya.

Sumber mata pencarian Suku Toraja berasal dari hasil pertanian. Masyarakat Toraja menanam berbagai jenis tanaman seperti padi, kopi, coklat, jagung dan ubi jalar. Berternak juga menjadi salah satu mata pencarian masyarakat Toraja. Kerbau dan babi yang biasanya menjadi ternakan masyarakat Toraja dikarenakan dua hewan ini menjadi permintaan konsumen yang paling tinggi, karena dua hewan tersebut biasa digunakan untuk kegiataan upacara adat. 

Untuk harga jual nya sendiri bisa terbilang sangat fantasti apalagi untuk kerbau, kerbau Jantan memiliki harga jual yang lebih mahal dibandingkan dengan kerbau betina. Dan kerbau juga memiliki harga yang berbeda-beda, warna, tanduk dan kelamin kerbau yang akan menentukan harga jual dari kerbau tersebut. Kerbau dan babi diperjual belikan di pasar tradisional. Hal unik lainnya, Masyarakat Toraja juga gemar sekali menganyam tikar yang terbuat dari tanaman tuyu. Ale merupakan tikar yang dianyam dengan berbagai motif yang sangat menarik atau bisa juga polos tanpa motif yang memiliki banyak kegunaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline