Lihat ke Halaman Asli

Novita Havizh

Mahasiswa

Bunuh Diri dan Keterlibatannya dengan Masalah Sosial

Diperbarui: 8 April 2023   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus bunuh diri merupakan salah satu dari tiga penyebab kematian terbesar. Di Indonesia sendiri kasus bunuh diri empat kali lebih besar dari data resmi. Pada tahun 2018, sekitar 2.992 jiwa di Indonesia yang meninggal karena bunuh diri. Fenomena bunuh diri terjadi di berbagai macam kalangan, dari remaja hingga orang dewasa, dengan berbagai macam faktor.

Bunuh diri memiliki keterlibatan dengan masalah sosial walau pada dasarnya penyebab tindakan bunuh diri berasal dari diri sendiri, namun ada faktor sosial bisa jadi penyebab seseorang melakukan tindakan tersebut.

Permasalahan lingkungan sosial yang menjadi penyebab seseorang melakukan bunuh diri, berasal dari tindakan kekerasan seperti bullying yang terjadi di sekolah ataupun tempat kerja, lalu terputusnya hubungan sosial dengan seseorang atau bahkan banyak orang, membuat tekanan besar, menghilangkan rasa percaya diri,  tumbuhnya rasa kesepian dan penarikan diri dari lingkungan sekitar.

Rasa kesepian tersebutlah membuat seseorang memiliki tekanan besar dalam jiwanya, yang membuat banyak orang memilih untuk mengakhiri diri sendiri, karena merasa tidak ada yang bisa mendengar dan memahami apa yang dirasakan, sehingga apa yang ditanggung terasa berat.

Permasalahan sosial lainnya adalah stigma tentang bunuh diri di masyarakat yang masih menyepelekan, menganggap bahwa ketika seseorang yang ingin bunuh diri adalah orang yang sedang mencari perhatian, bahkan kurang iman atau jarang ibadah. Oleh sebab itulah, orang  yang sedang mengalami masalah yang membuat  depresi dan tertekan, memilih untuk tidak terbuka kepada orang-orang karena takut dianggap kurang iman.

Ketika seseorang yang menyinggung perihal bunuh diri, seperti kasus yang belum lama ini terjadi, yaitu seorang pemuda yang membicarakan soal bunuh diri di status WhatsApp pribadinya, tidak ada yang menyangka bahwa dirinya benar-benar akan melakukan tindakan tersebut, banyak orang sekitarnya yang beranggapan bahwa yang sedang dirinya lakukan adalah mencari perhatian, namun pada akhirnya pemuda tersebut ditemukan tewas bunuh diri di kamarnya. Kasus tersebut membuktikan, bahwa ketika seseorang yang membicarakan bunuh diri, sekali pun hanya sebuah perkataan belum tentu orang tersebut tidak akan melakukan tindakan bunuh diri karena bisa jadi orang yang sedang mebicarakan bunuh diri adalah  seseorang yang sedang mengungkapkan isi hatinya.

Bunuh diri merupakan hal  yang tidak bisa disepelekan, bunuh diri merupakan hal yang harus dicegah. Sebagai makhluk sosial, perlunya menanamkan sikap peduli terhadap sesama, saling merangkul tanpa membedakan dan merusak jiwa seseorang hanya karena sebuah perbedaan, hanya karena satu tindakan yang merusak jiwa seseorang bisa membuat nyawa seseorang melayang. Mulai patahkan stigma tentang bunuh diri, karena seseorang yang bunuh diri adalah seseorang yang sangat ingin hidup hanya saja butuh dukungan dari lingkungan sekitar untuk meyakinkan bahwa mereka tidak sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline