Lihat ke Halaman Asli

Bahas Sejarah

Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Sejarah Bangsanya Sendiri

Mengenal Soekiman Wirjosandjojo dan Perhimpunan Indonesia

Diperbarui: 30 Oktober 2022   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soekiman Wirjosandjojo (Sumber: wikipedia.org)

Namanya mungkin asing ditelinga kita kini, tetapi atas inisiatifnya mendirikan Perhimpunan Indonesia (PI) pada 1925 di Belanda, menjadikan nama Indonesia menjadi tenar di negeri asing. Hal ini dikarenakan, nama Indonesia dipakai pertama kali oleh para pemuda pelajar sebagai organisasi gerakan berskala internasional.

Fyi, sebelum ditetapkan sebagai PI, organisasi ini terkenal dengan nama Indische Vereeniging. Sebagai gerakan bawah tanah melawan kolonialisme Belanda di berbagai negara-negara jajahannya. Secara kelompok dan organisasi terselubung, para anggota PI kerap bersinggungan dengan polisi-polisi Belanda di Amsterdam.

Dengan cara membuka kerjasama internasional dalam menentang imperialisme dan kolonialisme. Tentunya ya Indonesia, sebagai negara kelahirannya, kemerdekaan dari penjajah Belanda adalah tujuan utamanya. Walau tidak bergerak secara terbuka, dan hanya terbatas dalam area diskursus mengenai negeri-negeri jajahan, beliau pun aktif dalam kampanye anti peperangan di Eropa.

Bersama tokoh lainnya seperti Moh. Hatta, Sutan Syahrir, hingga Ahmad Soebardjo, PI bergerak secara masif melalui pendekatan intelektual terhadap kaum terpelajar di Eropa. Kelak, dukungan dari negara-negara asing terhadap kemerdekaan Indonesia akan didapatkan melalui jalan diplomatis kaum terpelajar di luar negeri.

Diantara anggota PI juga terkenal keras menentang ekspansi Jerman ke negara-negara di Eropa lainnya. Hingga diantara mereka ada yang menjadi korban keganasan Nazi, seperti Irawan Surjono. Suatu wujud gerakan internasional penentang fasisme pun digelar, hal ini semasa dengan pendudukan Jepang di Indonesia.

Dibalik kiprahnya mendirikan organisasi PI, nama Soekiman Wirjosandjojo juga tercatat pernah menjabat sebagai Perdana Menteri di era Kabinet Soekiman pada tahun 1951 hingga 1952. Sebagai seorang dokter, kegiatan Soekiman justru lebih condong ke area politik. Walau beliau pernah bekerja sebagai dokter setelah kepulangannya dari Belanda.

Selama pendudukan Jepang, beliau pun terlibat dalam organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera) bentukan Jepang. Hingga terlibat dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Bukan sekedar mencurahkan pemikirannya dalam aspek politik, tetapi juga aspek ekonomi rakyat.

Hal ini ditunjukkan dengan kebijakan terhadap usaha-usaha kecil yang diberi dukungan langsung oleh Pemerintah. Berikut perhatiannya terhadap kaum buruh yang kala itu jauh dari kata sejahtera. Sebagai tokoh pendiri PI, kiprah pentingnya dalam urusan kemanusiaan tidak lain adalah sikap kerasnya menentang penjajahan.

PI sendiri kemudian dianggap sebagai organisasi yang lahir pada masa kebangkitan nasional dengan area gerakan politisnya. Maka tidak mengerankan, jika para anggota PI rata-rata pada berkiprah di area perpolitikan Indonesia di masa kemerdekaan. Selain dari kalangan intelektual, pandangan luas Soekiman Wirjosandjojo tentang politik internasional kelak dapat membantu perjuangan diplomasi Indonesia.

Sekiranya ini yang dapat diceritakan mengenai kiprah Soekiman Wirjosandjojo dan Perhimpunan Indonesia. Semoga kita senantiasa dapat mengenang perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia. Terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline