Lihat ke Halaman Asli

Instalasi Seni "Nomadic Traveller" Ajak Indonesia-Korsel Gaul Makin Dekat!

Diperbarui: 13 September 2017   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chun Youngpoung, Direktur dari Culture Centre of Korean Kedutaan Besar Korsel, menabuh tambur membuka pagelaran |Dokumentasi pribadi

Kemarin malam (7/9, bertempat di Edwin's Gallery Kemang Raya No. 21 Jakarta Selatan, pagelaran "Nomadic Traveller" Media Installation Art The 5th Korea-Indonesia dibuka oleh Chun Youngpoung, Direktur dari Culture Centre of Korean Kedutaan Besar Korsel, dengan menabuh tambur. Chun Youngpoung dalam sambutannya menyatakan, "Meskipun saya tidak begitu memahami seni, tetapi saya tahu, seni adalah sebuah bahasa tersendiri yang mampu semakin mendekatkan kedua bangsa, Korea-Indonesia. Seniman kedua bangsa telah berkolaborasi dalam acara ini dan saya harap, anda semua dapat menikmati karya-karya seni yang dipamerkan disini."

Pengunjung asal Korsel dan Indonesia memadati pagelaran |Dokumentasi pribadi

Perhelatan seni yang melibatkan 8 orang seniman dari Indonesia dan Korea ini, rencananya akan berlangsung sampai dengan tanggal 17 September 2017. Untuk dapat menikmati ragam seni kontemplasi di Edwin's Gallery ini, pengunjung sama sekali tidak dipungut biaya. Bahkan, pihak penyelenggara juga mensisipi kegiatan pameran dengan banyak memberikan kelas pelatihan seni bagi pengunjung yang berminat.

Edwin Rahardjo, pemilik Edwin's Gallery memaparkan kebanggaannya terpilih sebagai tuan rumah dari 8 seniman kawakan Indonesia-Korea|Dokumentasi pribadi

Adapun karya-karya yang dipamerkan mengandung penjelasan akan perjalanan panjang arus data dan informasi dari satu bentuk media ke bentuk media lainnya. Kurator seni kawakan Indonesia, Evelyn Huang, pada pengunjung yang memadati gallery menjelaskan, "Inspirasi atas seni bisa kita peroleh dari mana saja ketika kita menjalankan aktivitas. Dinding rumah, televisi, berita koran, isyu, pamflet, kayu ataupun kanvas bisa menjadi media atas tampilan sebuah karya seni."

Kurator wanita Korsel, Jeong-ok Jeon|Dokumentasi pribadi

Sementara, Kurator wanita asal Korsel Jeong-ok Jeon ketika ditemui memaparkan, "Sesuatu menjadi lebih berarti ketika rasa seni menyentuh suatu media. Seperti, televisi menjadi semakin menarik ditonton dengan karya-karya sineas, kanvas yang putih menjadi bermakna ketika ada gambar diatasnya, batang kayu biasa menjadi bertambah mahal karena menjadi objek pahatan dan dinding rumahpun bertambah arti ketika bisa bercerita tentang aktivitas penghuninya."

Para pihak yang berkolaborasi dalam pagelaran (dari kiri kanan) Edwin Rahardjo, Evelyn Huang, Zico Albaiquni, Chun Youngpoung, Moon Hyungmin, Julia Sarisetiawati, Lee Wan, Venzha Christ, Jeong ok Jeon Dokumentasi pribadi

**********

Flyer Nomadic Traveller 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline