Lihat ke Halaman Asli

Novita Bayuarti

penyuka dunia sastra, seni dan budaya

(Jagalah) Lathi

Diperbarui: 28 Juni 2020   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lagu fenomenal bergenre EDM gubahan Weird Genius, Lathi, sudah disaksikan 66 juta kali di kanal YouTube. Di-react ribuan kanal, di-cover ratusan youtuber, Lathi Challenge pun entah sudah diikuti oleh berapa banyak TikToker. Ikut bangga pastinya.

Seketika Bahasa Jawa mendunia, paling tidak jutaan orang yang kemudian mencari-cari arti dan mencoba melafalkan kalimat:

"Kowe ra iso mlayu saka kesalahan, ajining diri ono ing lathi."

"Ajining diri dumunung aneng lathi," yang artinya harga diri atau kehormatan seseorang terletak pada lisannya (perkataannya). Sebenarnya banyak padanan peribahasa ataupun ungkapan yang serupa dengan kalimat tersebut misalnya, "mulutmu harimaumu."

Tidak asing kan dengan ungkapan tersebut? Iyalah. Paham? Belum tentu. Buktinya? Sering mungkin kita berucap di keseharian (termasuk berkomentar di media sosial) tanpa memikirkan efek psikologis (perasaan) orang yang kita komentari.

Tidak suka dikatain atau dikomentari negatif, tapi sesuka hati berkata atau berkomentar negatif. Ini rumus dari mana? Saya awalnya selalu gagal memahami jalan pikiran manusia-manusia jenis ini. Hingga kemudian sampai pada praduga: Oh, mungkin memang ilmunya cuma sebatas itu saja.

Mereka belum sampai pada pemahaman bahwa kata-kata yang meluncur dari mulutnya dan atau jari-jarinya mempunyai efek yang besar. Words have power. Bahwa kata-kata bak pedang bermata dua, bisa menguatkan bisa juga menghancurkan. Dan pilihan kata-kata itu erat kaitannya dengan keilmuan & akhlak/adab seseorang.

Nabi Muhammad SAW pun berkata:

(hendaklah berkata baik atau diam)

Weird Genius ft. Sara Fajira sekali lagi terimakasih, sudah membanggakan Indonesia sekaligus mereedukasi pemikiran kami melalui Lathi. Bagi yang masih ribut-ribut soal anggapan lagu pemanggil setan, mohon belajar bahasa Jawa dulu dan perbanyak referensi.

Jaga ATI, jaga LATHI (jaga hati, jaga lisan).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline