Mahasiswa KKN UIN Walisongo Membagikan Jamu Tradisional Kunyit Asam Kepada Masyarakat
Wabah pandemi covid -19 ini semakin luas dan menyebar di berbagai daerah.upaya pencegahan virus ini tidak hanya mengandalkan usaha yang dilakukan oleh pemerintahan desa setempat. Banyaknya masyarakat yang mempunyai ide bahkan inisiatif untuk upaya pencegahan diri agar terhindar dari wabah virus corona.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang memilki inisiatif untuk upaya pencegahan virus corona. Upaya hal lain selain menjaga pola hidup sehat, cara lain yaitu dengan meningkatkan sistem imun tubuh manusia. Salah satunya dengan rutin mengonsumsi minuman tradisional atau ramuan herbal yang diyakini memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh dan berguna selama dampak pandemi ini.
Di Desa Paciran, tepatnya di Jl.Sukunan RT/RW : 06/01 Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang meracik dan membagikan ramuan tradisional herbal kunyit asam atau biasanya di sebut masyarakat sebagai jamu kunyit asam.Minuman tradisional kunyit asam ini diracik dari berbagai bahan-bahan alami, "proses pembuatan jamu tradisional kunyit asam ini cukup terbilang mudah,bahan-bahan yang harus dipersiapkan pun mudah dijumpai, bahan-bahan tersebut adalah kunyit,asam jawa,gula jawa , dan gula pasir" tutur Novita, mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang.
Jamu tradisional kunyit asam sendiri dikonsumsi dari usia anak-anak sampai usia lanjut. Jamu tradisional kunyit asam terbuat dari bahan rempah-rempah dan herbal yang diyakini mampu memiliki khasiat yang luar biasa. Diantaranya khasiat dari jamu ini adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh seseorang, selain itu juga jamu dapat meningkatkan nafsu makan seseorang dan masih banyak khasiat yang lainnya.
"Mengkonsumsi jamu tradisional kunyit asam ini secara rutin dapat menyehatkan badan,meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh,karena minuman ini tidak mengandung pengawet dan bahan kimia.minuman ini sangat aman dikonsumsi dalam situasi kapanpun itu, bahnkan dikonsumsi saat dalam situasi pandemic covid 19 seperti ini," terang Novita, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang.
Pembagian jamu tradisional kunyit asam ini berlangsung pada hari Sabtu,10 oktober 2020. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk peduli masyarakat ditengah isu wabah corona (covid- 19).
Pembagian jamu tradisional ini menggunakan sistem pengunjungan tiap rumah dan memberikan 1 botol jamu yang siap diminum oleh warga setempat. Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan masyarakat bisa faham pentingnnya menjaga jesehatan tubuh ditengah wabah corona virus ini dengan mengkonsumsi minuman herbal jamu tradisional kunyit asam dan memproduksi jamu sendiri dari bahan rempah-rempah alami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H