Lihat ke Halaman Asli

Niatmu Akan Menjadi Hasil yang Kau Terima

Diperbarui: 2 April 2020   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

edit oleh penulis

Oleh : Novita Ekawati

"Setiap amal perbuatan akan berakhir pada satu titik atau batas tujuan. Pada batas tujuan itulah engkau akan mengetahui akibat dari perbuatan itu. Apabila perbuatan itu diawali buruk maka akibatnya pun menjadi buruk, jika perbuatan itu diawali dengan baik maka akhirnya pun akan menyenangkan."

Begitu pula saat engkau sedang menuju kepada Allah, ketaatan kepada Allah, jika engkau memulai dengan keikhlasan dan niat yang lurus (benar), kemudian berserah diri sepenuhnya kepada Allah (tawakal), serta totalitas dalam penghambaan maka akan tampak tanda keberhasilan amalmu.

Sebagaimana dalam sebuah hadits dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh 'Umar bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju."
(HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

Betapa pentingnya suatu niat untuk ditanamkan secara benar, kuat dan ikhlas, sehingga segala apapun debu-debu hati dan tabir yang bisa menutup hatimu kepada keridhaan Allah bisa tersingkirkan.

Debu-debu hati ini diantaranya adalah munculnya kesombongan di hatimu untuk terlihat amalmu baik di mata manusia dan kamu ingin manusia mengakui amal baikmu sebagai sesuatu yang harus ditiru karena kamu yang mencontohkannya. Ini adalah riya'. Dimana ketulusanmu dalam beramal telah terbelokkan dengan kenikmatan- kenikmatan duniawi.

Bisa saja engkau menutupi perbuatan baikmu, namun di kemudian hari kamu memamerkan kepada publik bahwa kamu telah melakukan kebaikan tersebut sehingga kamu menginginkan pujian dari yang mengetahui perbuatan baikmu.

Padahal sekali-kali Allah tidak pernah menginginkanmu untuk memamerkannya pada selain Allah. Sehingga hal semacam ini bisa menjadikan amalmu jadi rusak dan hasilnya pun akan tidak baik pula.

Bersihkan hatimu dari segala unsur duniawi agar amalmu menjadi lurus dan suci semata-mata hanya karenaNya, maka keridhoan dan kecintaanNya akan selalu menyertai langkah harimu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline