Lihat ke Halaman Asli

Ketamakan dan Ranting-ranting Kehinaan

Diperbarui: 19 Maret 2020   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Oleh : Novita Ekawati

"Tidaklah tumbuh cabang-cabang kehinaan, kecuali berasal dari biji kerakusan atau ketamakan."

Ketamakan adalah keinginanmu untuk memiliki sesuatu materi kekayaan (harta) dan kedudukan (jabatan) sebanyak-banyaknya untuk dirimu sendiri, tanpa kau mempedulikan hak orang lain.

Ketamakan akan membuatmu selalu merasa kurang atas apa yang kau miliki, dan rasa syukur tidak ada lagi dalam dirimu.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
"Sungguh, seandainya anak Adam memiliki satu lembah dari emas, niscaya ia sangat ingin mempunyai dua lembah (emas). Dan tidak akan ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah.' Kemudian Allh mengampuni orang yang bertaubat
lembah dari emas, niscaya ia sangat ingin mempunyai dua lembah (emas). Dan tidak akan ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah.' Kemudian Allh mengampuni orang yang bertaubat
(Muttafaq 'alaih: HR. Al-Bukhri, no. 6439 dan Muslim, no. 1048 )

Banyak sekali kita melihat dalam kehidupan saat ini, saat orientasi dunia menjadi utama dibanding akhirat.
Tujuan utama hidup telah bergeser dari nilai politis spritual menjadi politis sekuler- materialisme.

Apa itu sekuler materialisme?
Sekuler- materialisme adalah dimana seseorang memahami bahwa kehidupan itu diciptakan oleh Tuhan tapi tak menganggap bahwa aturan Tuhan mengikat dan wajib bagi kehidupan untuk ditaati. Dan pandangan ini sudah berarah pada pandangan mengejar materi dan kenikmatan duniawi semata. Akhirat hanya urusan di masjid dan tempat ibadah.

Tidak pernah terfikir oleh seseorang bahwa kehidupan hanyalah senda gurau bak permainan, yang hari ini dinikmati tapi esok sudah tak ada.
Firman Allah dalam Al-Qur'an

Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ? [al-An'm : 32]

Ketamakan pada dunia bisa membuat lupa pada akhirat, lupa pada hak-hak manusia secara umum, dan lupa kewajiban sebagai seorang Muslim yang harus taat pada PenciptaNya.


"Hai orang-orang beriman, janganlah harta dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS. Al-Munafiqun: 9)

Ketamakan ini membuat seseorang menjadi munafik, kikir dan suka berkhianat, sehingga pelan dan pasti membawa ia pada jurang kehinaan. Bukan lagi ia sebagai pengendali harta, tapi harta dan jabatanlah yang telah mengendalikannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline