Lihat ke Halaman Asli

Masih Berlanjut

Diperbarui: 17 Maret 2024   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masih Berlanjut

Malam ini adalah malam yang diimpikan oleh kalangan muda biasalah mungkin karena bisa bertemu dengan pujaan mungkin yah kan. Beda dengan dua perempuan yang berambut panjang menelusuri dinginnya malam menuju gereja berharap sekumpulan pemuda/i berkumpul mengikuti persekutuan. Realita tidak semanis ekspektasi, begitulah yang terasa saat itu. Keputusan terkahir adalah menelusuri kembali dinginnya malam. Dua perempuan ini tidak mau menghabiskan malam minggunya terbuang begitu saja. Ambil Buku Ende, lihat acara minggu langsung latihan. "Memanfaatkan waktu yang ada nggak sihh"

"semangat... semangat... semangat... pasti bisa"

Gimana nggak optimis karena besok dua perempuan ini jadi leader lagu sebut aja song leader. Malam yang dingin ini mampu membuat tidur begitu nyenyak dan tanpa sadar waktu menunjukkan pukul 06.00 Wib waktunya bangun mengukir cerita baru hari ini. Siapa sangka benar-benar cerita yang tidak terduga. Untuk pertama kalinya Elena bertemu dengan dia yang dibawa dalam lantunan doanya dengan tulus. Elena berusaha seolah tidak ada yang berlaku. Tapi wajah lugunya tidak bisa berbohong. Seorang perempuan yang membatasi diri bergaul dengan lawan jenis, tiba-tiba bertemu dengan manis di gereja. Dalam hati "kurang manis apa ini" Mungkin kisah mereka lebih manis dari lagu "kita bikin romantis"

Ibadah berjalan dengan baik dan bisa aja tidak terpengaruh dengan kehadirannya. Kembali lagi tangan mereka berjabat dengan wajah berseri. Zaman sekarang setiap  moment harus diabadikan. Lagi dan lagi dengan rasa malu mereka melangkahkan kaki ke Altar gereja, berpose dan cekrek. Merasa cukup mengabadikan moment, mereka melangkah ke rumah yang masuk melalui gang bersih.

Ini adalah pertemuan yang begitu menggemaskan. Tidak ada yang tau apa isi hati mereka. Mereka hanya terdiam dan tersipu malu. Wajarlah yahhh,,,,Sungguh tidak ada yang bisa mendefinisikan keadaan saat itu, mungkin hanya tatap menatap tanpa ada sepatah kata. Begitulah sampai jam menunjukkan pukul 16.30 Wib. Tanpa ada sepatah kata, mereka pulang;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline