Lihat ke Halaman Asli

Batas Moral Terlewati: Kasus Bocah SMP dan Konten Sensitif di Media Sosial

Diperbarui: 11 Juni 2024   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram/Dok. pri

Kejadian empat siswa SMP yang memposting di Instagram Story tentang memakan fried chicken di McDonald's sambil mengatakan bahwa yang mereka makan adalah "Tulang, Daging dan Darah Palestina" mencerminkan betapa parahnya dampak negatif media sosial jika tidak digunakan dengan bijak. Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan kurangnya empati dan kesadaran sosial dari para pelaku, tetapi juga mengindikasikan adanya kekosongan edukasi mengenai isu-isu global dan etika digital di kalangan remaja.

Dalam era digital saat ini, di mana informasi tersebar dengan cepat dan tanpa filter, penting bagi setiap individu, terutama remaja, untuk memahami dampak dari setiap kata dan tindakan mereka di ranah publik. Perbuatan ini tidak hanya melukai perasaan banyak orang, terutama yang terlibat dalam konflik di Palestina, tetapi juga menciptakan citra buruk bagi generasi muda kita.

Penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang empati, rasa hormat, dan tanggung jawab digital. Selain itu, platform media sosial juga harus lebih tegas dalam menegakkan kebijakan terhadap konten yang tidak sensitif dan provokatif.

Kasus ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kebebasan berpendapat di media sosial harus diimbangi dengan tanggung jawab sosial dan kesadaran moral. Setiap tindakan dan ucapan kita di dunia maya dapat memiliki konsekuensi yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Mari kita gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan dan pemahaman, bukan kebencian dan kesalahpahaman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline