365 hari hampai usai walau penuh drama tangis tawa namun semua berakhir baik-baik saja di penghujung Tahun. Sosok Ibu menjadi garda terdepan sebagai pelindung,sebagai penerang, sebagai pengobat bahkan sebagai penenang. Ibu tak pernah berjanji tetapi sosok wanita paruh baya ini selalu mengatakan apa yang menjadi ke khawatiran ku selama ini tidak akan terjadi. Sorotan mata itu menghujan jantungku.
Aku begitu yakin dengannya, aku tenang mendengar suara lirihnya,aku tidak ragu untuk melakukannya karena Ibu selalu mengatakan "Aku Bisa".
Ibu selalu bercerita tentang sesuatu yang mustahil bagiku nantinya semua akan baik-baik saja tanpa di sadari kamu akan melewatinya dan kamu akan berterimakasih kepada sang Pencipta telah memberikan jalan yang terbaik untuk ku menitih Masa Depan.
"Bu bagaimana jika aku tidak sukses, nantinya?karena kondisiku seperti ini.."
Ibu menegaskan "tidak perlu kamu pikirkan bagaimana besok,sekarang kamu harus buktikan kalau apa yang kamu lakulan tidak sia-sia, Allah yang tau bagiamana nantinya, jangan pernah mendahului kehendaknya. "
Tangisanku tak tertahankan,tapi aku kembali mencoba meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja..
Memerangi perasaan itu sangat sulit,musuh terbesarku melawan ego tetapi ibu terus meyakinkan ku..
Tak banyak harapku, aku hanya ingin ibu bisa bahagia di masa tuanya dan aku bisa menjadi yang terbaik untuk mewujudkan semua keinginan ibu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H