Lihat ke Halaman Asli

Novi Siska Amalia

Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Edukasi Pencegahan Stunting bagi Warga Desa Murung Raya Kecamatan Bakumpai

Diperbarui: 3 September 2022   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Kegiatan/Dokumentasi pribadi

Stunting adalah kondisi ketika seseorang mengalami kekurangan gizi kronis dan memiliki ukuran badan terlalu kecil untuk pertumbuhan usia mereka atau lebih pendek dari yang lain (sebaya). Gizi buruk bisa terjadi semenjak bayi berada di kandungan dan pada masa awal anak setelah lahir, namun akan terlihat sesudah anak berumur 2 tahun. Masa 0 hingga 24 bulan anak merupakan periode emas karena masa-masa tersebut menentukan kualitas kehidupan seorang anak. Periode tersebut harus diperhatikan karena akibat dari timbulnya stunting pada anak dapat bersifat permanen.

Dampak stunting dalam kurun waktu pendek adalah perkembangan otak menjadi terganggu, mempengaruhi intelegensi, terganggunya perkembangan fisik dan tidak normalnya metabolisme tubuh. Sedangkan dampak masalah gizi ini dalam kurun waktu yang panjang adalah kemampuan kognitif menurun dan kurangnya prestasi belajar serta turunnya daya tahan tubuh.

Sasaran kegiatan edukasi stunting ini adalah ibu hamil yang merupakan warga Desa Murung Raya, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala. Agar pembentukan dan tumbuh kembang janin menjadi optimal, ibu hamil diharuskan menjaga asupan nutrisinya. Berat badan ideal untuk bayi yang baru dilahirkan yaitu tidak kurang dari 2500 gram dan panjang badan tidak kurang dari 48 cm. Bayi yang baru lahir akan dipantau secara terus-menerus berat dan panjang badannya khususnya di saat masa emas pertumbuhannya yaitu antara 0 hingga 2 tahun.

Edukasi stunting ini dilakukan pada 18 Agustus 2022 dan dilaksanakan di depan Poskesdes dengan target ibu hamil. Kegiatan edukasi ini bertujuan sebagai upaya pencegahan dan penanganan terhadap stunting. Sebelum dilakukan edukasi, peserta yang hadir yaitu ibu hamil dan ibu balita diberikan makanan bergizi berupa bubur kacang hijau. Salah satu manfaat bubur kacang hijau adalah meningkatkan hemoglobin. Ibu hamil harus dihindarkan dari rendahnya kadar hemoglobin karena dapat menyebabkan bayi baru lahir mempunyai berat badan yang rendah, terjadinya kelahiran prematur dan timbulnya akibat yang fatal yaitu kematian pada ibu ketika melahirkan karena adanya perdarahan. Oleh sebab itu, ibu hamil juga diberikan tablet tambah darah oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Stok tablet tambah darah di Poskesdes masih terbatas sehingga dengan pembagian tablet tambah darah oleh mahasiswa ini disambut dengan baik oleh Ibu Bidan Desa Murung Raya.

Edukasi stunting ini dilaksanakan dengan membagikan leaflet terlebih dahulu kepada peserta sebagai media edukasi. Kemudian penyampaian materi dilakukan dengan topik pengertian stunting, tanda-tanda stunting, faktor penyebab stunting, upaya pencegahan dan penanganan stunting, intervensi atau tindakan yang perlu dilakukan terhadap masalah stunting, dan mengenai program siberkat serta permata bunda.

Adapun tanda-tanda stunting adalah sebagai berikut.

  • Wajah terlihat lebih muda dari usianya
  • Tertundanya pertumbuhan badan dan gigi
  • Konsentrasi dan memori belajar yang buruk
  • Keterlambatan pubertas
  • Pada usia antara 8 sampai 10 tahun anak menjadi tidak banyak bicara dan kurang melakukan eye contact atau kontak mata dengan orang lain.
  • Memiliki badan yang lebih ringan dibanding dengan anak seusianya.

Karena dampak stunting yang permanen, stunting perlu dicegah dan ditangani dengan serius. Upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan penanganan stunting tersebut diantaranya:

  • Selama kehamilan, wanita hamil menerima setidaknya 90 tablet penambah darah
  • Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil
  • Pemenuhan nutrisi
  • Proses persalinan dibantu oleh dokter atau bidan yang ahli
  • Pemberian Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
  • Pemberian air susu ibu eksklusif kepada bayi sampai berusia 6 tahun
  • Pemberian Makanan Pendamping ASI untuk bayi 6 bulan sampai 2 tahun (MP-ASI)
  • Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
  • Pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu.

Setelah pemberian edukasi ini kepada warga Desa Murung Raya, warga menjadi lebih waspada terhadap stunting dan memiliki pengetahuan untuk mencegah terjadinya stunting tersebut. Ibu hamil juga diberi penjelasan manfaat dan guna tablet tambah darah dan kaitannya terhadap stunting sehingga meningkatkan motivasi warga yang hamil untuk menggunakan tablet tambah darah yang telah dibagikan.

Referensi:

Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini, L. (2018). Study Guide Stunting dan Upaya Pencegahannya (Hadianor, Ed.). CV Mine.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline