Pertumbuhan, pergerakan dan perjalanan usaha. Sesuatu yang sangat asyik didengarkan. Kisah sukses yang diceritakan tentang tiga poin ini tentu sangat menyenangkan. Namun ketika giliran akan menjalankan usaha dengan meniru resep kisah sukses itu, beratnya sangatlah dirasakan.
Ada kendala pertama sudah ingin mengakhiri saja. Itulah kenyataan yang ada di lapangan. Yang dialami semua orang, yang menjalani usaha sebagai pemula. Bila dia lulus dengan ujian ini, dia akan sukses dengan usahanya.
Bila dia tidak lulus, tidak ada jalan lain, dia harus lulus kalau mau hidup, hahaha.. Karena bila ia tidak lulus, lalu berganti usaha dengan mental yang sama, dia tidak akan lulus lagi. Maka orang harus lulus dengan ujiannya meniru pertumbuhan dan perkembangan. JNE menjadi satu konsep yang penting yang harus disimak.
JNE yang tumbuh bersama menjadi awalan baru dalam dunia usaha. Konsep 'bersama' sulit didapatkan pada suatu tempat pekerjaan. Tuan dan hamba sahaya yang selama ini ada dan terjadi di dalam tempat bekerja, dan itu sangat menyakitkan. Tumbuh besar, dengan pemikiran sang tuan yang bisa pula didapat dari hamba sahayanya, yang merupakan input besar dan di bawah tangan besi penuh caci maki yang menyakitkan dalam menjalankan perusahaan.
Tumbuh, berpijar, harum namanya namun ada yang disakiti dan dikorbankan. JNE telah mencontohkan tidak demikian. #ConectingHappiness adalah program yang dijalankan JNE yang memang menyenangkan semua pihak. Pekerja senang, tuan senang, kontributor senang, partner kerja senang, dan semua elemen yang ada di JNE mengalami kesenangan semua dalam pekerjaannya.
Berawal Dari Covid
Dari peristiwa yang ada di depan mata. Ketika itu Covid-19 melada di Indonesia. Semua tidak menyangka, semuanya hancur. Dahulu semua orang yang mempunyai tempat usaha di tengah keramaian menjadi tuan.
Dengan bangga, para pemilik usaha ini menjalankan usahanya. Namun Tuhan menginginkan bahwa kebersamaan lebih disukai oleh Nya. Tengok ketika masa pandemi itu, semua berada dalam masa tinggal di rumah, bekerja dari rumah, kantor dan keramaian tidak diperlukan lagi.
Berapa puluh ribu dalam setiap daerah yang tumbang nyawanya karena virus Covid-19 yang belum ditemukan vaksinnya. Namun bangsa Indonesia memang terkenal ulet dalam mensahabati penderitaan dan berjuang memerdekakan diri, adalah keahlian yang sudah dibawa selama 3,5 abad yang telah lalu.
Penjajahan yang lama, penderitaan yang panjang dan amat sangat telah menjadikan kekuatan dan ketabahan tersendiri. Menderita akibat penjajahan, berusaha keluar darinya, dilakukan secara turun temurun. Pahlawan dan masyarakat saling bekerjasama.
Bagaimana para rakyat membantu perjuangan para pahlawannya, serta bagaimana para pahlawannya menjalankan strategi memerdekakan diri, sambung-menyambung dari generasi ke generasi hingga akhirnya kini etos kerja itu seperti telah mendarah-mendaging ada di setiap individu bangsa Indonesia.