Bagaimana sebetulnya arti keberagaman di Indonesia dalam kaitannya dengan Bhineka Tunggal Ika? Apa saja unsur pembentuk keberagaman di Indonesia? Dan apa yang menyatukan keberagaman di Indonesia? Bagaimana cara merawat keberagaman yang ada di Indonesia?
Pertanyaan itu seakan sekarang ini perlu diulas kembali.
Ketika memakai pakaian adat yang ada di Indonesia, misalnya pakaian adat Bali, Jawa, Sumatra, Kalimantan? Pernah ya? Ketika Hari Kartini diharuskan memakai pakaian adat. Bagus sekali! Kerlap-kerlip hiasannya juga warnanya membuat semarak hari yang bersejarah saat itu.
Apalagi banyak yang mengabadikan fotonya. Jepret-jepret, wah, ramai sekali! Yang pakaian adat Jawa memakai baju yang bernama Kebaya, yang dari Batak memakai kain Batak yang bernama Ulos, yang dari Palembang memakai yang bernama Songket, dan lain-lain. Banyak sekali nama pakaian adat yang tersebar dari berbagai pulau di Indonesia.
Tanpa harus mengunjungi pulau-pulaunya, namun keberagaman itu terasalah sudah. Kita sudah bisa memakai pakaian adatnya tanpa harus mengunjungi daerahnya. Malahan, kita juga bisa makan makanan khas pulau itu tanpa harus mengunjungi pulaunya pula. Misalnya, kita bisa makan Pempek Palembang tanpa harus ke Palembang, makan gudeg Jogja tanpa harus ke Jogja, atau makan Ayam Betutu Bali tanpa harus ke Bali.
Kenapa bisa seperti itu? Karena kita sudah dipersatukan dalam sebuah rumah besar yaitu Indonesia. Dengan terdiri dari bermacam-macam suku bangsa dan budaya, Indonesia dipersatukan dengan Persatuan Indonesia dalam sila ke tiga dari Pancasila. Semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya, meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu, bersatu dalam Indonesia.
Hebat ya negara kita Indonesia! Banyaknya pulau hingga laut yang bertebaran dari barat sampai timur, namun tetap bersatu dalam Indonesia.
Semua itu berkat perjuangan para pahlawan yang menjadikan Indonesia merdeka dan bersama berjanji untuk bersatu dalam persatuan Indonesia.
Apakah semua itu harus dirawat? Tentu saja keberagaman Indonesia yang dipersatukan ini harus dirawat. Seperti kalau berteman dengan teman-teman, harus dirawat persahabatannya. Misalnya, harus menghargai teman yang lain, tidak boleh mengunggulkan diri sendiri, memaksakan kehendaknya, jangan mengutamakan kepentingan diri sendiri namun harus mendahulukan kepentingan umum.
Begitu juga dalam merawat keberagaman dalam kaitannya dengan Bhineka Tunggal Ika. Tentunya mempunyai cara tersendiri juga. Mari kita bahas satu persatu ya..
Kita, bangsa Indonesia, yang terdiri dari bermacam suku bangsa, terjadi karena perseberan daerah yang dipengaruhi oleh: warisan sejarah, faktor geografis, perdagangan laut, juga kedatangan penjajah.
- Warisan Sejarah, karena masyarakat ini sudah dibentuk oleh sejarah jaman. Artinya, sudah ada penduduk asli yang menempati tempat tersebut.
- Faktor Geografis, adalah keadaan alam yang mengharuskan manusia itu harus menempati tempat tersebut. Jadi, selain penduduk asli ditambah dengan persebaran penduduk yang mengharuskan menempati tempat tersebut dan membawa budaya tersendiri.
- Perdagangan Laut, karena di Indonesia banyak pulau dan laut maka perdagangan laut menjadi hubungan yang paling cepat karena jual beli adalah hubungan yang sangat memudahkan untuk berkenalan, ya kan? Dari jual beli itu bisa cepat berkenalan dengan berkomunikasi berbincang bincang, maka tidak heran jalau perdagangan laut ini menjadi hubungan antar manusia ysng paling manjur atau efektif. Sehingga, cepat terjadi kesesuaian dan persebaran penduduk antar pulau dengan cepat serta membentuk budaya baru atau menguatkan budaya asli juga.
- Kedatangan Penjajah, karena kedatangan penjajah adalah kedatangan bangsa lain yang ingin menikmati kekayaan bangsa Indonesia yang kaya dengan rempah dan keadaan alam yang menakjubkan sehingga para penjajah ini dengan politiknya memerintah dari tempat satu ke tempat lain. Bukan tidak mungkin, memindahkan secara masyarakat karena tanam paksa dan kerja paksa itu memungkinkan perpindahan tempat serta percampuran budaya.