Lihat ke Halaman Asli

Novi Saptina

Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Bekerja Kembali

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah libur lebaran akan masuk kembali bekerja seolah-olah ada rasa malas atau enggan masuk kerja. Inilah yang selalu dikhawatirkan oleh para perusahaan dan lembaga tempat bekerja. Ketakutan kalau sikap enggan ini akan terus menerus kedepan di hari-harinya, karena terlena dengan keasyikan lebaran.

Suasana Religi

Sebetulnya bukanlah rasa malas yang terjadi pada sikap pasca lebaran. Namun adalah kerinduan manusia yang kembali pada fitrahnya yang baik ( hanif ) pada bulan ini memang semua senyum terkembang lebar dan suasana sangat penuh dengan keramahan. Semua orang seolah hatinya terbuka untuk berbuat baik.

Sebetulnya hati kita ada pada posisi tersebut yaitu. Rindu pada fitrah sebagai manusia yang baik. Kondisi ini sebetulnya juga bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan namun kondisi pada bibit unggul manusia yang baik. Maka harus bersyukur pada yang maha pencipta diberi perasaan seperti ini. Berarti dengan kondisi ini aka nada peningkatan luar biasa.

Lah bagaimana tidak meningkat. Sudah digodok kesabaran berpuasa selama 30 hari, secara jiwa dan raga sudah sehat lahir dan batin. Sehat badannya karena sudah disaring sedemikian sehingga asupan yang masuk sangat teratur waktu dan macamnya. Sehat batinnya karena dilatih sabar, beribadah, berbuat baik dan menuntut ilmu agama dalam waktu yang cukup. Benar benar training ini sudah membuat kekuatan bathin tercukupi.Untuk itu berbanggalah mempunyai kondisi seperti ini.

Melangkah dengan Mantap

Kalau sudah demikian , apalagi yang ditunggu, melangkah dengan mantap kembali ke tempat kerja dengan senyum yang lebar. Kadang-kadang ada perasaan takut dan malas membayangkan perintah-perintah yang harus dikerjakan. Tapi tetaplah bersyukur bahwa perasaan itu membuat kita siap menjalani masa bekerja dengan baik, bukan dengan asal serampangan saja.

Sertakan Tuhan

Apapun posisi kita, namun sebagai manusia kita itu adalah hamba yang lemah. Yang kuat hanya yang menciptakan kita. Mohonlah pada Allah untuk memberikan kepada kita kekuatan menjalani hari bekerja kita dengan penuh pujian untuknya.Maka mantaplah awal pertama dan selanjutnya kita berkarya dalam bekerja. Kalau ada apa-apa jangan cepat berputus asa. Berusaha dengan sekuat tenaga dan berpasrah diri pada Yang Maha Pencipta itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline