Lihat ke Halaman Asli

Novi Saptina

Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Gaya Pemaparan dan Cara Menanggapi

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suatu ketika memang kita kadang mendapat suguhan berupa pemaparan seseorang atau dua orang ataupun beberapa orang. Denganmelihat beberapa gayamasing- masing Ada. yang punya gaya pemaparan dengan hati, ada pula yang memaparkan dengan analisis data

Analisis data

Sekilas gaya pemaparan dengan menganalisis data tampak keren sekali. Karena dengan didukung data menunjukkan keakuratan yang sudah baku dalam mengemukakan persoalan yang dihadapi.

Seolah pemapar ini adalah data berjalan ,selalu menyertakan data pada setiap argumen yang diutarakan.Kekaguman pendengar akan bertambah apabila ditambah dengan penemuan dokumen dokumen sejarah yang mendukung pemaparan ini,namun kekecewaan pendengarjuga akan terlihat manakala data yang dipakai ternyata lemah

Maka pemaparan akan melayang perlahan lalu menghilang.

Pemaparan dengan Hati

Satu lagi adalah pemaparan dengan hati ini akan sama juga terlihat keren. karena kata-kata yang digunakan sangat menyentuh hati yang diangkat dari lapangan ataupun pengalamannya.

Pemaparan ini menarik karena pemapar sangat kompeten sekali memaparkan pengalaman dan pengalamannya dengan wasis karena sangat menguasai sekali.Dan dengan kata-kata bagus yang menyentuh hati mempunyai ciri khas tersendiri.

Apalagi pemapar ini menyertakan data dokumen sejarah,cerita rakyat ataupun segala yang berkaitan dengan masyarakat seperti legenda, ahli daerah itu dan lain-lain. Semua akan tampil menarik sekali.

Akhirnya tergantung pilihan pemaparan karena masing masing mempunyai kelebihan sendiri sendiri. Bukan analisis data lebih hebat,ataupun pemaparan dengan hati lebih rendah.Yang terpenting adalah esensi dari Pemaparan itu.Semua itu menunjukkan cara berfikir dan jangkauannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline