Lihat ke Halaman Asli

Novira Kharamyna

Ibupreuneur yang gemar menulis

Di Saat Biadab Mereka Anggap Beradab

Diperbarui: 20 Desember 2016   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok: wbur.org

Siapa yang tidak berduka, melihat Aleppo dibumihanguskan, oleh presidennya sendiri yaitu Bashar Al-Assad.

Bashar Al-Assad adalah seorang Suriah syiah, khususnya pengikut paham sekte Syiah Ghulat yang juga menganut idealisme sosialis komunis. Assad lulus sebagai seorang dokter yang memperoleh spesialisnya di London. Assad sendiri menggantikan ayahnya ( Presiden Hafizh al-Assad ) segera setelah ayahnya meninggal di tahun 2000. Wikipedia

Presiden Bashar Al-Assad (Dok: Google)

Dicatat oleh National Geographic bahwa setiap 25 menit satu nyawa melayang di Aleppo. Dalam laporan PBB pun tertera bahwa Assad telah membunuh lebih dari 10.000 orang sejak Juli 2014, lalu Ketua Komisi Independen untuk Suriah, Paulo Pinheiro menambahkan "Mereka yang berhasil keluar dari penjara (ditahan oleh Assad) mengalami kekerasan yang tak bisa dibayangkan oleh akal sehat," ucapnya. Dari BBC Indonesia tercatat lebih dari 250.000 orang telah tewas dan sekitar 11 juta orang terlantar selama hampir lima tahun konflik bersenjata di Suriah. Perang Saudara ini sangat memilukan juga memalukan, bagaimana mungkin muslim seperti ini?. (Bulan Februari, 2016). Terbayang berapa korban yang berjatuhan hingga saat ini? diberitkaan di bulan Desember 2016 ini rumah sakit di Turki menerima pasien lagi sejumlah 100 orang.

Namun terang saja peperangan saudara kali ini kian panas karena Assad didukung oleh dua negara yang kemiliterannya mumpuni yaitu Rusia dan Iran, tidak mengherankan dengan latar belakang yang cukup jelas saya utarakan sebelumnya mengapa kedua negara ini mendukung Assad, Iran jelas penganut paham Syiah, sedangkan rusia penganut paham komunis. Tidak adanya humanisme yang semakin menjadi ini diperankan sangat besar oleh kedua negara ini. Mari kita lihat peta intervensi Rusia di Aleppo:

Peta Intervensi Rusia (Bulan Februari, 2016) | Dok. Masironline.com

Jika Anda lihat di atas, sudah berapa titik yang militer Rusia hancurkan dari udara? dan di banyak titik pun militer rusia sudah menguasainya, miris bukan?isu yang beredar mengapa Rusia sangat mendukung Assad dalam menghancurkan Kota Aleppo adalah “eksistensi”selain bahwa Rusia memiliki pangkalan Angkatan Laut di pesisir Suriah, Rusia jelas sangat ingin bersaing dengan negara adidaya yaitu Amerika Serikat, yang isunya pun menyerang negara-negara islam demi memperdagangkan senjata yang mereka produksi juga menguasai dan mengambil kekayaan dari negara terkait, terlebih mengenai umat Islam yang di mata mereka entah kenapa seperti ‘Mosquito’yang harus segera dibasmi. Bandingkan peta di atas dengan yang terjadi di bulan September hingga Oktober di bawah ini.

Dok: bbc.co.uk

Bertambah banyak bukan?mereka bilang ini demi membasmi pemberontakan yang terjadi dalam usaha makar yang dilakukan sejumlah oknum, namun yang menjadi korban juga termasuk warga sipil lainnya. sungguh tidak masuk akal.

Mengapa Perang Saudara ini terjadi (Apa Motifnya?)

Jika anda tahu, Perang Saudara Suriah ini bertumbuh sejak 2011 dimana ada usaha pemakzulan Bashar AL-Assad yang melibatkan Pemerintah Suriah, kelompok aliansi longgar pemberontak Arab Suriah, Pasukan Demokratik Suriah, kelompok jihaidst Salafi (termasuk Front al-Nusra), dan Negara Islam Irak dan Syam (ISIL). Semua pihak menerima dukungan besar dari aktor asing, dan banyak yang mengarahkan untuk melabelinya sebagai perang proksi yang dilancarkan oleh negara-negara besar regional dan dunia. Kelompok oposisi Suriah membentuk Tentara Pembebasan Suriah dan menguasai daerah sekitar Aleppo dan bagian selatan Suriah , inilah yang mengakibatkan kota Aleppo dibumihanguskan selain faktanya bahwa Aleppo adalah kota terbesar kedua setelah Damaskus. (Wikipedia).

Ambisi yang berlebihan dari Assad membuat dia pantas diberi predikat Pemimpin yang sama kejamnya dengan teroris yang selama ini memiliki paham yang salah dan membunuh banyak orang. Jelas saja Presiden Suriah ini menjadi penyebab utama yang telak untuk pecahnya perang saudara yang dimulai 2011. Rakyat yang tak puas atas kepemimpinannya 4 tahun silam menggelar berbagai aksi protes yang dijawab dengan tembakan peluru tajam.

Bagaimana dengan Negara Islam Lainnya? Tidakkah Mengulurkan Bantuan?

Banyak negara yang akhirnya mengambil jalan aman, karena tidak ingin terlibat perang, bahkan Turki pun kebingungan dan sempat mengambil langkah mundur karena bagaimanapun juga jika Turki membuka pintu untuk para imigran maka Eropa yang sedang dilanda krisis akan terkena dampaknya, jumlah pendudukakan serta merta membludak dan berpengaruh pada perekonomian mereka. Hal ini yang membuat Turki sempat dikatakan ‘pecundang’ , Begitu juga dengan Amerika yang mengatakan bahwa jika ikut campur maka tidak ada benefitnya untuk mereka. Namun sekarang lambat laun Turki mulai memberikan bantuan berarti yang bekerja sama dengan PBB.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline