Sejak masa kehamilan, baru lahir, dan periode emas (golden age), anak membutuhkan asupan gizi seimbang dan nutrisi lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Bukan hanya untuk kesehatan otak, namun juga kesehatan fisik, mental, emosional, dan kognitif. Oleh sebab itu, orang tua harus memenuhi kebutuhan gizi anak dengan lengkap, yaitu berikan si Kecil makanan sehat setiap hari, susu, vitamin, dan suplemen makanan bila perlu. Orang tua juga harus waspada pada penyebab anak tidak mau makan. Jangan sampai anak tidak nafsu makan hingga memicu kurang gizi atau malnutrisi. Kekurangan gizi kronis pada anak dalam waktu lama akan berisiko stunting dan wasting.
Masalah stunting adalah salah satu isu penting dalam dunia kesehatan anak-anak yang masih menjadi perhatian besar, khususnya anak-anak di negara terbelakang dan negara berkembang sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat. Negara Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang menjadikan beras sebagai suatu kebutuhan pokok sehingga dipastikan seluruh masyarakatnya dari anak-anak hingga dewasa tidak akan terlepas dari beras di kehidupan sehari-harinya. Beras memiliki kandungan Zn yang apabila seseorang kekurangan Zn dalam tubuh berakibat menurunnya daya tahan tubuh, produktifitas, dan kualitas hidup manusia. Selain itu, kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan atau stunting.
Di Desa Gandusari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, telah mengembangkan budidaya beras dengan kandungan Zn 30% lebih tinggi dibanding jenis lain. Beras yang diberi nama Beras Nutri Zinc terbukti mampu mengurangi angka stunting di Desa tersebut dari 53 kasus pada tahun 2020 turun menjadi 6 kasus pada tahun 2022. Desa yang terletak di lereng Gunung Sumbing ini sejak beberapa tahun belakangan memang mulai mengenalkan Beras Nutri Zinc pada masyarakatnya.
Ketika Bapak Lurah sedang mengisi sambutan dalam Acara Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) (17/11), beliau menuturkan bahwa seorang anak tidak begitu memerlukan susu untuk pemenuhan gizinya, cukup nasi saja, yang terpenting adalah dalam nasi tersebut mengandung kebutuhan yang dapat mencukupi nutrisi anak. Hal ini disebabkan, apabila seorang ibu hanya membeli susu maka yang dapat menikmatinya hanya sang anak, sedangkan sang ibu tidak dapat menikmatinya. Namun, apabila nasi maka satu keluarga dapat menikmatinya maka terciptalah Padi Nutri Zinc ini. Pendapat dari Bapak Mustofa Kamal tentu selaras dengan bagaimana kondisi ekonomi masyarakat Desa Gandusari yang menengah ke bawah sehingga selain Padi Nutri zinc ini dapat memenuhi gizi anak dapat juga menjaga kestabilan ekonomi masyarakatnya. Selain itu, manfaat lain dari Padi Nutri Zinc adalah dapat menjaga imunitas dan menjaga kesuburan
Dalam kesempatan lain, Kepala Desa Gandusari, Mustofa Kamal, Rabu (26/10) mengatakan bahwa Beras Nutri Zinc yang ada di Desa Gandusari menggunakan pupuk organic yang berasal dari kotoran hewan ternak warga sehingga bukan hanya bernutrisi tinggi tetapi juga terhindar dari pupuk kimia.
Beras Nutri Zinc mempunyai banyak kelebihan dibanding beberapa varietas lain dalam hal kandungan Zn. Berdasarkan data deskripsi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, bahwa kandungan Zn pada varietas tersebut sebesar 34,51 ppm sementara varietas lain seperti Ciherang memiliki kandungan 24.06 ppm.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H