Lihat ke Halaman Asli

Novi Nurul Khotimah

Menulislah dengan hati

Prestasi Siswa, Mengantar Menuju Sekolah yang Dirindukan

Diperbarui: 13 Juli 2021   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Berbahagialah jika siswa memiliki prestasi terbaik di sekolahnya. Prestasi itu yang akan mengantar siswa tersebut memasuki jenjang sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah ke atas yang diinginkan. Orang tua tidak perlu direpotkan dengan jalur zonasi yang sering menjadi problem pada saat PPDB. D

imana ada beberapa siswa yang menginginkan di sekolah tertentu. Sekolah yang menjadi favorit, meskipun sudah beberapa tahun ini image itu telah dihilangkan, tetapi tetap saja sekolah tertentu masih banyak yang diinginkan oleh masyarakat. Sistem zonasi ini setidaknya membuat harapan orang tua atau siswa tersebut pupus.

Oleh karena itu, ada cara lain ketika siswa menginginkan memasuki jenjang sekolah menengah tertentu. Salah satu caranya adalah dengan memilih jalur prestasi yang memiliki kuota 30 % dari daya tampung yang ada. Jika sekolah menengah pertama itu memiliki daya tampung 320 siswa, maka siswa yang berasal dari jalur prestasi 96 siswa. Kuota jalur prestasi itu terbagi untuk prestasi akademik dan non akademik.

Saya kira jalur prestasi ini memiliki prestise tersendiri, baik bagi siswa, orang tua bahkan yang utamanya untuk lembaga sekolah itu sendiri. Dengan demikian untuk menjadikan siswa berprestasi itu bukanlah yang mudah tetapi bukan pula sesuatu hal yang sulit selama pihak-pihak terkait mampu berkolaborasi dan berkomitmen untuk mewujudkannya agar harapan itu bukan sekedar mimpi belaka.

Bagaimana cara mewujudkan?

Saya kira setiap sekolah memiliki visi dan misi dalam mencetak siswa siswinya untuk menjadi siswa yang berprestasi. Begitupun dengan visi, misi dan tujuan di tempat saya bertugas. Salah satu misi dalam mewujudkan visi adalah dengan tercapainya prestasi siswa dalam bidang akademik dan non akademik.

Beranjak dari visi, misi dan tujuan yang sudah dirancang, tentunya berbagai strategipun sudah ditentukan mulai dari merenacakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti program yang telah dirancang. Tidaklah mudah memang saat proses mencetak siswa untuk  berprestasi di sekolah itu. Dan tidak bisa serta merta, sekonyong-konyong atau tiba-tiba dengan sim salabim abra kadabra..hehe...ketika siswa diikutsertakan dalam sebuah ajang lomba tiba-tiba juara. Jikalau itupun ada, faktor keberuntungan yang berbicara.

Saya tetap meyakini proses itu harus dijalani terlebih dahulu. Dan hal ini, sejalan dengan perjalanan waktu yang tidak singkat bisa terbukti. Banyak pembelajaran yang didapatkan saat kita mampu menikmati proses yang dijalani. Semakin bijak dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Semakin banyak tahu kelebihan dan kekurangan saat bekerja, dan lain sebagainya.

Saya mencoba share pengalaman ketika saya menerapkan proses-proses itu di beberapa sekolah yang pernah dan menjadi tempat saya bertugas menjadi pemimpin.

Pertama, tentunya program yang terangkum dalam visi, misi dan tujuan sekolah harus jelas serta terukur. Kedua, sosialisasi dengan stakeholder sekolah, menggandeng pihak-pihak ketiga yang dapat memberikan sumbangsih baik moril maupun materil buat mencapai visi, misi dan tujuan sekolah. Ketiga,jika salah satu misinya tercapainya prestasi siswa, maka dengan demikian melakukan pembinaan yang intensif buat para siswa baik pada pembelajaran kokurikuler maupun ekstrakurikuler.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline