Siapa yang menyangka dunia akan terguncang seperti ini? Siapa yang menduga kecemasan, kepanikan dan ketakutan merajalela dimana-mana. Suasana hingar bingar seakan tak ada lagi.
Pusat perbelanjaan sepi pembeli, tempat-tempat wisata dinyatakan ditutup tidak diizinkan pemerintah daerah setempat untuk dikunjungi. Suasana kota bagaikan mati suri.
Sabtu petang tanggal 14 Maret 2020 adalah hari yang tidak akan terlupakan. Dimana saat itu daerah kota tempat tinggal saya terdampak kasus pasien positif corona.
Corona virus disease 19, virus pandemi yang sedang merajalela, membabi buta menyebarkan penyakit ke berbagai negara hingga ke kota-kota. Virus yang disinyalir belum bisa ditemukan vaksinnya meskipun di negara adidaya sekalipun. Mengerikan bukan?
Mengetahui virus corona sudah berada di Kota saya tercinta melalui keterangan dari Walikota yang sedang mengadakan rapat mendadak bersama para Kepala Daerah dan instansi terkait sangatlah mengejutkan.
Beberapa bulan lalu tepatnya kurang lebih tiga bulan, wabah itu muncul di daerah Wuhan negara China. Saya masih berharap virus itu hanya mewabah di negera tersebut. Perhatian sayapun belum begitu fokus, masih sambil lalu lalang bersama berbagai kesibukan pekerjaan dalam mengikuti informasi tersebut.
Perhatian saya mulai tersita saat mengetahui informasi sekira pertengahan bulan Februari bahwa di negara Indonesia ada dua orang pasien positif corona asal Kota Depok dan mulai di karantina di RSPI Sulianti Saroso. Deg !… Masya Allah… Itu virus dengan cepatnya datang ke Indonesia, hal yang tak disangka bagi saya sebagai orang awan sekait virus ini.
Saya perbanyak nyari tahu dengan membaca virus yang sedang viral ini. Hal yang pasti, sejak saat itu keberadaan masker banyak diburu dan dicari orang.
Diburu juga kadang-kadang tidak ada, jikalaulah ada harganya berubah menjadi tidak logis lagi. Baik di apotek-apotek, minimarket dan pusat perbelanjaan. Tetapi hal itu belum menyita perhatian saya untuk berburu barang itu mengingat barang tersebut di rumah selalu sedia, dua atau tiga pak.
Lain halnya ketika wabah virus itu sudah muncul di Kota tercinta ini. Saya sangat serius menyimak pemberitaan sekait virus yang telah dinyatakan positif dengan salah seorang pasien yang sudah di karantina di RSUD.
Pemerintah daerah mengambil langkah awal yang akan ditempuh yaitu menghentikan segala event yang mengundang keramaian serta meliburkan anak-anak sekolah.