Lihat ke Halaman Asli

Novi Nurul Khotimah

Menulislah dengan hati

Puisi | Membersamai Kerikil dalam Rindu

Diperbarui: 24 Juli 2019   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membersamai Kerikil dalam Rindu

Ketika rindu dan kerikil datang secara bersamaan dalam perjalanan ini
Terhenti langkah itu pasti jika tak ingin tetapak kaki ini terluka oleh tajamnya ujung kerikil itu

Bahkan kerikil itu harus diambil, merentangkan tangan untuk memungutnya, menggeser langkah kaki untuk membuangnya agar tak bersisa meski harus mundur beberapa langkah untuk sementara. Meskipun di kala itu bunga rindu hadir menyisir sisi-sisi dalam ruang

Tentu bukan untuk disesali kala datang menjelma
Meskipun tak mampu menahan butiran bening yang memaksa untuk jatuh dari kedua ujung mata
Termenung tentunya
Merenung pastinya

Bertafakur mawas diri
Membalut jiwa dengan refleksi diri
Menata hati
Bersyukur atas semua yang ada...

Cirebon,24092019
Novi Nurul Khotimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline