Lihat ke Halaman Asli

Novi Nurul Khotimah

Menulislah dengan hati

Gebyar KPLJ "Writing Camp" pada Momentum Sumpah Pemuda

Diperbarui: 31 Oktober 2017   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Sumpah Pemuda merupakan  satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat (KPLJ) mengadakan acara "Writing Camp#1".  Writing Camp #1 dilaksanakan dalam rangka memperingati satu tahun berdirinya KPLJ.  

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari.  Mulai dari hari Jum'at sampai dengan Minggu tanggal 27 hingga 29 Okrober 2017. Bertempat di LPMP Jawa Barat. Acara yang digelar selama tiga hari ini berlangsung sangat spektakuler. Semangat yang ditunjukkan oleh para peserta tidak kalah besar dibandingkan dengan semangat para pemuda pejuang lahirnya Sumpah Pemuda. 

Semangat menggelora nan membahana dari para peserta yang seratus persen ibu-ibu atau lebih familiar "emak-emak". Emak-emak dengan usia sudah tidak bisa dikatakan muda lagi. Para ibu mayoritas berprofesi sebagai guru, kepala sekolah, pengawas, bahkan ibu rumah tangga. Namun demikian semangat yang ditunjukkan sangatlah luar biasa. Para ibu yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap dunia literasi.

Rangkaian acara sarat dengan materi yang sangat menarik. Nara sumber merupakan orang-orang pilihan yang memang ahli sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Hal yang menjadikan acara ini luar biasa adalah lima orang nara sumber dari keenam nara sumber yang ada berasal dari KPLJ sendiri.

Pertama,  Idris Apandi, M.Pd., adalah seorang widyaiswara LPMP Jawa Barat juga seorang Trainer Menulis. Materi yang disampaikan adalah Kreatif Menulis Artikel dan Buku. Keahlian beliau dalam menulis tidak diragukan lagi. Tulisannya menyebar dimana-mana. Di media cetak banyak, di media sosial bertebaran, dan buku-buku karyanya seakan sudah tidak bisa dihitung lagi dengan jari. Bahkan beliau merupakan penulis yang sudah masuk level maestro di salah satu media online yaitu Kompasiana

Setiap tulisan beliau yang dikirim selalu menjadi Higtlightbahkan Headline. Dua kategori tersebut sudah menjadi langganan setiap tulisannya di publikasikan. Sepertinya apapun yang beliau tuliskan bukan hanya sekedar untaian kata-kata belaka tetapi merupakan untaian mutiara-mutiara yang indah. Beliau juga merupakan Ketua Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat. Beliau pula yang menggagas lahirnya komunitas ini. Beliau adalah orang yang pandai mempengaruhi seluruh anggotanya agar mau menulis. 

Membakar semangat para anggota untuk menghasilkan karya. Terbukti kian hari anggota KPLJ semakin bertambah. Hasil dari arahannya pun banyak terlahir penulis-penulis yang telah melahirkan karya yang diabadikan dalam bentuk penerbitan buku. Baik itu buku hasil karya keroyokan ataupun buku hasil karya mandiri.

Kedua,  Mim Yudiarto, beliau adalah Praktisi Kehutanan IPB yang sangat mencintai sastra. Materi yang disampaikan beliau adalah Kreatif Menulis Puisi. Kehadiran beliau sangat dinantikan oleh para "emak-emak" yang sudah terpincut oleh puisi-puisinya yang sering menghujani grup KPLJ di dunia maya. Puisi dengan untaian kata-kata yang terkadang susah dimengerti oleh nalar orang awam. Bahasanya yang disajikan bahasa tingkat dewa. Tidak mudah untuk menebak arah dan makna puisi yang beliau tulis. 

Puisi-puisi yang beliau tulis bisa menjadikan pembacanya sangat baper. Bahkan dengan untaian kata perkata bisa membuat pembaca termehek-mehek. Tak heran begitu pertemuan awal tiba, berpasang mata berselancar mencari keberadaan beliau. Tentunya moment itu tak luput diabadikan. Ibu-ibu berebut berfoto bersamanya. Beliau juga sudah sangat terkenal di media online Kompasiana juga. Karya-karya beliau di kompasiana sering menjadi pilihan, Highlight, terpopuler, dan mendapat predikat nilai tertinggi. Luar biasa...karya yang spektakuler.

Ketiga,Jerri Miftahudin K., S.Pd.,M.M. Beliau menyampaikan materi tentang Tips Menulis Publikasi Ilmiah untuk Kenaikan Pangkat Guru. Keberadaan beliau di grup KPLJ sebagai penyejuk rohani. Dengan Al Mir'ah, beliau menyampaikan tausyiah religinya. Terutama di pagi hari, bahkan dinihari. Mengingatkan dengan setia kepada sesama anggota untuk tidak terlena akan dunia. 

KPLJ ini sungguh merupakan grup yang sarat dengan kebaikan. Kebaikan untuk urusan dunia tetapi tidak melupakan kebaikan di akhirat yang sesungguhnya. Semua saling berbagi. Grup medsos yang sangat minim hoax-hoax yang tidak penting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline