Lihat ke Halaman Asli

Tips Memilih Kosmetik dengan Cerdas

Diperbarui: 25 Januari 2016   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kosmetik menjadi hal yang sangat dekat dengan kaum perempuan. Kosmetik saat ini juga sudah banyak tersedia untuk kaum laki-laki. Berbagai produk kosmetik sangat banyak di pasaran. Tetapi apakah kosmetik yang Anda pakai itu benar tidak mengandung bahan-bahan berbahaya? 

Taukah Anda, bahan-bahan yang digunakan dalam kosmetik harus memenuhi persyaratan keamanan, kemanfaatan, dan mutu yang telah ditetapkan. Dalam hal ini mengacu pada peraturan dari BPOM. For your information, berikut bahan-bahan yang dilarang dan berbahaya yang sering ditemukan dalam kosmetik.

1. Merkuri (Hg)

Kasus merkuri dalam kosmetik ini sudah sering terjadi di masyarakat. Logam berat ini  berbahaya, bersifat racun, dan biasanya ditemukan dalam produk pemutih kulit wajah. Adanya merkuri ini dapat menimbulkan alergi, iritasi, bintik hitam, dan bersifat karsinogenik.

2. Hidrokinon

Banyak kosmetik palsu dan tidak terdaftar di BPOM. Kosmetik-kosmetik ini biasanya harganya lebih murah sehingga menarik minat masyarakat untuk membelinya. Biasanya, hidrokuinon banyak ditemukan dalam kosmetik yang digunakan sebagai pemutih. Anda harus tahu bahwa hidrokuinon ini menurut BPOM hanya boleh ada dalam sediaan kuku, tidak boleh untuk kosmetik di kulit dan rambut.  

3. Asam Retinoat

Menurut BPOM, obat ini termasuk golongan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Adanya asam retinoat dalam kosmetik dapat bersifat teratogenik, menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan terkelupas. Asam retinoat ini biasanya terdapat dalam produk untuk peeling.

4. Bahan Pewarna Merah K.3 (Cl 15585), Rhodamin B, Jingga K.1 (Cl 12075)

Bahan-bahan pewarna dalam kosmetik harus bersifat pharmaceutical grades. Beberapa pewarna yang tidak boleh digunakan yaitu rhodamin B dan jingga K. 1. Penggunaan zat warna ini dapat menimbulkan efek negatif pada kulit atau tubuh. Pewarna kertas, tinta, dan tekstil juga sering disalahgunakan pada sediaan tata rias padahal perwarna tersebut bersifat karsinogenik.

5. Dietilen Glikol (DEG)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline