T'lah habis kata diadu rasa,
Pikir hati tak seirama logika,
Maaf aku tak pernah ber-asa,
Aku hanya manusia biasa.
T'lah habis pikir aku tak bisa bela,
Berharap logika tak cacat cela,
Asa dan rasaku pun tak luput lara,
Mendengar hatimu tak lagi bermuara.
Tak habis akal aku menggapaimu,
Meski aku tahu sedang rentan hati dan pikirmu,
Tak sampai pun aku melihatmu,
Meski terus ku bertanya akankah maaf kudapat darimu.
Hati berderu deram,
Tak enggan meski ikatan tak lagi kencang,
Rinduku terancam,
Ketika kulihat bayangmu hampir pudar hilang melayang.
Bukan aku yang tak sadari,
Hanya rasa yang tak mau ingkari,
Inginku pun berdiri dan mulai berlari,
Tapi semak hati masih tak ingin dibongkari.
Karam sudah asa dipendam,
Meski raganya tak kunjung terpejam,
Kerut merut tanyaku bimbang,
Haruskah rasa kutinggal enyah atau terus kutambang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H