Lihat ke Halaman Asli

Novientyaga Sekar

Mahasiswa FISIP UAJY Jurusan Ilmu Komunikasi

Film Disney Banyak Peminat, Bagaimana dengan Film Animasi Lokal?

Diperbarui: 8 November 2020   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Disney" merupakan satu kata yang banyak orang mengetahui dan menyukai. Jika menyebut kata "Disney" pasti kita semua sudah tidak asing lagi. Banyak orang telah mengetahui tentang berbagai jenis produk film dari Disney. 

Peminat film Disney dari berbagai kalangan, baik anak-anak sampai orang dewasa menyukai film tersebut. Memiliki cerita yang menarik merupakan salah satu unsur yang membuat para peminat film ingin terus mengikuti alur cerita dari film tersebut. 

Perusahaan Disney berada dibawah kepemimpinan Walt Disney dan muncul pada awal abad ke-20, yang saat itu memiliki suatu visi untuk menjadikan kartun animasi dan layar lebar sebagai penghasil kormesil terbesar. 

Hal itu dibuktikan dengan perusahaan tersebut mendapat pendapatan sebesar $38 miliar pertahunnya (McPhail, 2014). Disney menyajikan berbagai film yang menarik banyak perhatian. 

Filmnya memiliki berbagai genre seperti komedi, petualangan, dan lainnya. Selain itu juga, Disney memiliki daya tarik tersendiri bagi para peminatnya melalui setiap peran tokoh, seperti film Sleeping Beauty atau Cinderella yang membuat tidak sedikit anak perempuan memiliki keinginan untuk menjadi seperti tokoh film tersebut.

Film Disney yang telah mendunia dan juga tidak terkecuali telah masuk ke Indonesia, membuat film animasi lokal menjadi tersingkirkan karena sepi peminat. Walaupun pada kenyataannya film animasi lokal telah banyak dibuat. 

Seharusnya film animasi lokal dapat menjadi salah satu sarana untuk Indonesia lebih maju, lebih dikenal, dan siap untuk bersaing. Pada kenyataannya, film animasi lokal masih kalah bersaing dengan yang lainnya.

petualangan-si-adi-5fa7ac62d541df1fed6227c2.jpg

Film animasi lokal diantaranya Petualangan Si Adi, Sing to the Dawn (Meraih Mimpi), dan masih banyak lainnya (Kunjana, 2017). Film animasi lokal sepi peminat karena kurangnya variasi tema pada setiap film dan juga kurangnya pengenalan kepada masyarakat. 

Masyarakat lebih mengetahui tentang film Disney karena film Disney sudah lebih dulu untuk memperkenalkan film animasi di layar lebar dan telah memiliki banyak peminat, terbukti dengan telah banyak orang mengetahui dan terbukti dengan kualitasnya. 

Tidak seperti Disney, film animasi lokal masih jarang diketahui karena kurang adanya promosi yang menarik perhatian masyarakat dan juga variasi tema yang kurang meluas. 

Hal tersebut menyebabkan persepsi masyarakat yang menganggap dengan sebelah mata film animasi lokal. Masyarakat juga beranggapan bahwa jika mereka menonton film animasi lokal belum mendapatkan perasaan atau ketertarikan dari alur cerita yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline