Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Problem Solver, Why Not?

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sudah menjadi hal yang seharusnya mengubah tujuan pembelajaran dalam lembaga pendidikan yang hanya menjadikan siswa dari suatu proses yang tidak menjadi tahu saja. Mengarahkan siswa memiliki suatu pengetahuan, pemikiran ataupun pandangan yang baru dan memecahkan permasalahan sebagai suatu patokan keberhasilan pengembangan kognitif siswa merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang wajib dilakukan dalam proses pembelajaran. Disinilah timbul pertanyaan tentang bagaimana inovasi yang harus dilakukan untuk dapat membuat siswa mampu memiliki suatu pemikiran, pengetahuan dan pandangan yang baru untuk dapat memecahkan suatu permasalahan? Solusi yang dapat digunakan adalah dengan menjadikan siswa mampu berpikir kritis, kreatif dan problem solver.

Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir yang sistematis, terarah dan jelas yang merupakan suatu kegiatan mental seperti proses mengamati, menganalisis, meneliti, mengobservasi dll sebagai suatu cara menemukan suatu solusi dalam memecahkan suatu masalah. Berbeda dengan berpikir kritis, berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental yang dilakukan sebagai suatu cara untuk menghasilkan suatu pemikiran baru dan pemahaman baru mengenai suatu permasalahan. Beralih pada pengertian problem solver. Pengertian dari problem solver sendiri sebenarnya merupakan penggabungan dari berpikir kritis dan berpikir kretif yaitu suatu proses mental yang membutuhkan keterampilan lebih untuk dapat memancing suatu pemikiran atau pemahaman baru sebagai solusi memecahkan suatu masalah.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan apabila siswa mampu menjadi problem solver maka anak tersebut telah mampu berpikir kritis dan kreatif. Menjadikan siswa problem solver akan mampu menjadikan suatu proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan terutama bagi siswanya karena keterlibatan siswa disini memiliki andil yang besar. Selain itu keterlibatan siswa langsung seperti ini menjadikan proses pembelajaran akan lebih mengena dan akan lebih mudah membentuk pengalaman belajar pada siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline