Lihat ke Halaman Asli

Novi De

Penulis Aktif

Menikah Tidak Hanya Sebatas Kapan, Tapi Juga Kenapa dan Bagaimana?

Diperbarui: 7 Januari 2024   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pernikahan seringkali dianggap sebagai tonggak hidup yang penting, terutama bagi perempuan. Namun, keputusan untuk menikah seharusnya bukan hanya sekadar jawaban dari pertanyaan kapan, melainkan hasil dari pertimbangan matang yang melibatkan banyak aspek kehidupan. 

Sebagai seorang perempuan, saya menyadari bahwa menikah bukanlah langkah yang seharusnya diambil begitu saja, melainkan sebuah keputusan serius yang membutuhkan pemikiran mendalam.

Pertama-tama, menikah bukanlah ajang perlombaan atau tekanan sosial yang harus diikuti. Meskipun masyarakat seringkali memberikan pertanyaan kapan menikah, keputusan ini seharusnya lebih bersifat pribadi dan bukan dipengaruhi oleh ekspektasi orang lain. 

Kepuasan pribadi, kesiapan emosional, dan kematangan psikologis adalah faktor-faktor yang seharusnya mendominasi dalam memutuskan waktu yang tepat untuk menikah.

Selain itu, karier dan perkembangan pribadi juga harus menjadi pertimbangan utama. Menjadi bagian dari hubungan pernikahan berarti berbagi tanggung jawab, termasuk dalam hal finansial. 

Seorang perempuan harus memastikan bahwa ia sudah mencapai tingkat kematangan dan stabilitas dalam karier yang memadai sebelum memasuki babak baru dalam hidupnya. Ini bukan berarti menunda pernikahan, melainkan memastikan bahwa fondasi yang kuat telah dibangun untuk masa depan yang lebih baik bersama pasangan.

Tidak hanya cukup sampai di situ, kompatibilitas dan nilai-nilai hidup yang sejalan dengan pasangan juga perlu diperhatikan. Sebuah pernikahan yang bahagia memerlukan pemahaman dan kesamaan visi, tujuan, serta nilai-nilai dalam hidup. 

Pertimbangan ini menjadi penting karena pernikahan bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang membangun hidup bersama dengan landasan yang kuat dan berkelanjutan.

Keputusan menikah juga perlu dilihat sebagai langkah yang membuka peluang untuk pertumbuhan pribadi dan bersama. Dalam pernikahan, terdapat banyak dinamika hubungan yang membutuhkan komitmen dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang. 

Oleh karena itu, seorang perempuan sebaiknya menilai kesiapan dirinya dalam menghadapi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam hidup berumah tangga.

Dalam kesimpulannya, menikah seharusnya bukan sekadar menjawab pertanyaan kapan dari lingkungan sekitar. Keputusan ini adalah langkah besar yang membutuhkan pertimbangan matang dari sudut pandang perempuan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline