Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Feminisme Melalui Karya Sastra kepada Anak-anak SMP di Lembang

Diperbarui: 19 Agustus 2022   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Senin, 1 Agustus 2022, dilaksanakan rangkaian kegiatan KKN di SMP PGRI Lembang yang meliputi pendidikan Ideologi feminisme dasar kepada anak usia SMP, mulai dari kelas 7 sampai dengan kelas 9 yang terdiri dari 8 kelas. 

Pendidikan feminisme kepada anak merupakan bagian dari program KKN mahasiswa UPI yang dilaksanakan di desa Jayagiri, Kecamantan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Program yang diselenggarakan berakar kepada tema Pendidikan Desa Berkulitas yang telah disusun UPI untuk memenuhi kebutuhan Desa-desa dalam program KKN.


Pendidikan ideologi feminisme dilaksanakan secara intens dari hari senin sampai jumat menggunakan medium sastra yang memiliki nilai-nilai feminisme. Pendidikan Feminisme yang didapatkan anak-anak dapat diterima dengan baik sebab gagasan-gagasan yang disampaikan terkandung dalam karya sastra. 

Sehingga pengkajian tokoh, alur, pengaluran, amanat, menjadi unsur yang membuat pemahaman dasar mengenai filsafat dapat diterima secara sederhana dalam pola pikir anak-anak yang masih berkembang.

dokpri

Secara umum, ideologi adalah cara pandang, cara berpikir sekelompok orang terhadap sesuatu peristiwa atau fenomena sosial. Maraknya gerakan-gerakan sosial yang terfokus pada kesetaraan gender dan feminisme membuat pendidikan mengenai ideologi tersebut penting diajarkan kepada anak-anak. 

Untuk mengajarkan feminisme kepada anak-anak harus menggunakan medium yang tepat supaya tidak terjadi falasi saat mengajarkan suatu ideologi tertentu. 

Dalam hal ini, sastra sangat berperan besar sebab sastra merupakan representasi dari kehidupan sosial masyarakat yang tentu saja di dalamnya ada nilai-nilai dan cara pandang terhadap perempuan.

Kegiatan KKN yang berlangsung selama lima hari dengan durasi jam mengajar 2 jam membuat siswa antuasias untuk mengetahui lebih lanjut menegenai feminisme dan mencaritahu fenomena sosial yang terjadi di sekitarnya. Karya sastra yang dipilih pada saat itu adalah karya Aibinaya Ghina Jamela, seorang sastrawan cilik yang beberapa karyanya sudah dianugerahi penghargaan tingkat nasional. 

Dengan menggunakan karya-karya sastra yang berkualitas dan sesuai dengan umur anak-anak, maka penerapan nilai-nilai dan moral akan lebih mudah diserap.

Penulis: Kiki Rizki Amelia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline