Lihat ke Halaman Asli

Noviatul Fahiroh

UIN Walisongo Semarang

Men- Tauhidkan Allah dengan Konsep Matematika

Diperbarui: 13 Juni 2022   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada zaman akhir ini banyak sekali krisis yang harus dihadapi oleh masing-masing individu, seperti krisis pangan, krisis bahan bakar, dan terlebih lagi krisis yang harus kita renungkan dengan baik yaitu krisis iman. 

Kebanyakan manusia pada zaman akhir ini mengalami krisis iman. Krisis iman ini disebabkan kurangnya nutrisi rohani serta minimnya Tauhid dalam menjalankan kehidupan. Mayoritas umat manusia pada zaman akhir ini lebih mementingkan kehidupan dunianya dibandingkan kepentingan akhiratnya. 

Sedikit manusia yang mampu ber- Tauhid secara baik dan benar sesuai dengan keadaan perkembangan zaman yang seperti sekarang ini. Padahal, jika masing-masing individu mampu menempatkan Tauhid dalam menjalankan kehidupannya maka insya allah akan tercipta kehidupan yang aman, damai, bahkan terhindar dari sifat-sifat yang tercela.

Lalu, apa itu Tauhid? Mengapa sangat penting bagi kehidupan manusia? Tentu sangatlah penting! Dimana Tauhid secara bahasa artinya "mengesakan" dan secara istilah artinya suatu ilmu yang berkaitan dengan Allah swt, sifat- sifat yang wajib bagi allah, yang dibolehkan dan yang tidak boleh bagi Allah serta Rasul Allah. 

Dengan konsep inilah Tauhid sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena dengan ber- Tauhidlah setiap manusia mampu memahami apa tujuan dari hidup mereka di dunia ini. Jika kita lihat, kehidupan manusia di zaman akhir ini banyak sekali manusia yang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, seperti halnya mereka yang bekerja setiap pagi dan malam hanya untuk mendapatkan uang yang banyak. 

Kemudian mereka menggunakan uang itu untuk memuaskan hawa nafsunya. Padahal sudah jelas dalam firman Allah swt dalam Q.S Adz-Dzariyat : 56, yang artinya "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaku". Maka jelaslah tujuan hidup manusia yang sesungguhnya hanyalah untuk beribadah kepada Allah swt.

Kata "mengesakan" jika dipresentasikan dalam konsep matematika berarti angka 1, lalu apakah ada keterkaitan antara matematika dengan Tauhid? Jelas ada, Tauhid dan Matematika sangatlah erat hubungannya satu sama lain. Karena sejatinya dari konsep Matematika ini kita mampu men- Tauhidkan Allah swt. 

Pada setiap kajian ilmu, baik ilmu spiritual maupun material akan berpusat pada ketidakmungkinan yang nantinya sulit untuk diterima oleh akal. Tidak terkecuali ilmu Matematika, sebab ilmu Matematika mampu dengan jelas menggambarkan setiap individu manusia menjadi ahli Tauhid. 

Karena Tauhid merupakan hakikat dari Matematika, bukan Matematika namanya jika masih merujuk kepada kenyataan (sesuatu yang tidak pasti). Namun pada hakikatnya, Tauhid hanya merujuk kepada sesuatu yang pasti dengan tidak menjadikan alam semesta sebagai dalil, namun dzat Allahlah yang menjadi dalil itu sendiri.

Pernyataan logika Tauhid di atas dapat dipresentasikan ke dalam konsep matematika, dimana hubungan antara angka 2 dan angka 1, sama halnya dengan hubungan antara angka 3, 4 sampai dengan angka yang tak terhingga. 

Adalah semua hubungan angka cabang, dengan angka asli yaitu angka 1. Mau sebanyak apapun angka yang diambil , pastilah hubungannya kembali ke angka 1. Karena semua angka cabang berasal dari angka 1. Dari penjelasan ini dapat kita simpulkan  bahwa sejatinya semua alam semesta, sampai sesuatu yang tidak dapat dijangkau sekalipun mereka adalah cabang, dari 1 hal yaitu Allah swt.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline