Lihat ke Halaman Asli

Dukung Literasi Digital Murid, SMA Islam Al Azhar 35 Cilacap Gandeng Ahli UX dari Jerman

Diperbarui: 18 November 2024   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era yang semakin digital, literasi teknologi menjadi kebutuhan yang mendasar bagi generasi muda. Pemahaman ini mendorong SMA Islam Al Azhar 35 Cilacap untuk melakukan terobosan dengan mendatangkan seorang ahli User Experience (UX) dari Jerman, Fatih Eydemier, untuk membimbing para murid selama empat bulan ke depan. Kehadiran Fatih tidak hanya bertujuan meningkatkan literasi digital, tetapi juga keterampilan komunikasi dan kemampuan berbahasa asing murid, menjadikan program ini peluang emas bagi peserta didik di era global. Teknologi saat ini tidak sekadar alat bantu, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari berkomunikasi, mengakses informasi, hingga berkolaborasi, literasi digital berperan penting dalam hampir semua aspek kehidupan modern. Di sinilah kebutuhan akan penguasaan literasi digital menjadi nyata. Murid perlu mampu memanfaatkan teknologi untuk belajar secara efektif, berpikir kritis, dan menghasilkan karya yang relevan.

SMA Islam Al Azhar 35 Cilacap memahami bahwa keterampilan ini tidak hanya dapat dipelajari melalui teori atau buku teks, melainkan harus disertai dengan bimbingan langsung dari para ahli yang telah berpengalaman di bidangnya. Dengan menggandeng Fatih Eydemier, seorang UX designer berpengalaman dari Jerman, sekolah memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar langsung dari praktisi yang memahami bagaimana pengalaman pengguna bisa dioptimalkan untuk memberikan manfaat maksimal. Fatih Eydemier akan memberikan perspektif yang segar bagi para murid. Bekerja sebagai UX designer di Jerman, Fatih memahami seluk-beluk bagaimana teknologi dapat dibuat agar lebih ramah dan bermanfaat bagi penggunanya. Dari Fatih, murid akan mempelajari keterampilan dasar desain antarmuka pengguna (UI/UX), bagaimana menciptakan pengalaman digital yang responsif, intuitif, dan efisien.

Lebih dari sekadar mempelajari teori, para murid akan melakukan praktek langsung, membuat proyek-proyek yang akan dilihat dan dibimbing oleh Fatih. Ini bukan hanya memperkaya pemahaman mereka tentang UX, tetapi juga mengajarkan bagaimana berpikir kritis, merancang solusi, dan berinovasi. Keterampilan seperti ini dapat membantu murid dalam berbagai bidang, dari teknologi informasi hingga bisnis, bahkan hingga ranah sosial dan seni. Tidak hanya literasi digital yang dikuatkan, tetapi juga kemampuan komunikasi dan berbahasa asing. Fatih akan membimbing dan berinteraksi dengan para murid dalam bahasa Inggris, yang menjadi media utama untuk memahami materi yang diajarkan. Melalui interaksi langsung ini, murid akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris mereka, yang merupakan aset penting di dunia yang semakin terhubung.

Lebih dari itu, komunikasi lintas budaya menjadi bagian penting dalam pembelajaran ini. Murid akan belajar cara berkomunikasi dengan seseorang dari budaya berbeda, membuka wawasan mereka tentang dunia luar, dan membantu mereka mengembangkan rasa percaya diri dalam berkomunikasi dengan bahasa asing. Dalam jangka panjang, kemampuan komunikasi lintas budaya ini adalah bekal penting yang akan mempersiapkan murid untuk terjun ke dunia kerja yang global dan beragam. Program kerjasama ini bukan hanya tentang meningkatkan literasi digital atau bahasa asing; lebih dari itu, ini adalah upaya untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan keterampilan UX, literasi digital, kemampuan berkomunikasi, dan pemahaman budaya internasional, para murid di SMA Islam Al Azhar 35 Cilacap akan memiliki modal yang kuat untuk menjadi individu yang kompetitif, kreatif, dan berpikiran terbuka. Selama empat bulan mendatang, para murid akan mengalami perjalanan yang mengubah cara mereka memandang teknologi dan dunia. Mereka tidak hanya akan belajar tentang bagaimana merancang teknologi yang bermanfaat, tetapi juga bagaimana menjadi pengguna teknologi yang bijak, kritis, dan bertanggung jawab. Program ini menunjukkan komitmen SMA Islam Al Azhar 35 Cilacap untuk memberikan pendidikan yang relevan dan bermutu bagi murid, mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global. Menggandeng Fatih Eydemier dari Jerman adalah langkah cerdas dan berani SMA Islam Al Azhar 35 Cilacap dalam mendukung perkembangan literasi digital dan komunikasi murid. Program ini tidak hanya membekali murid dengan keterampilan teknologi, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir lebih kritis, inovatif, dan terbuka terhadap perbedaan budaya. Semoga langkah ini menginspirasi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk mengutamakan literasi digital dan mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan yang relevan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline