Lihat ke Halaman Asli

Novia Respati

TERVERIFIKASI

Wirausaha

Cerpen: Tragis

Diperbarui: 17 Januari 2025   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : pexels.com 

Vivi dan Beny bersahabat sejak mereka masih SMP. Beny yang kemayu memang lebih suka berkumpul dengan geng anak-anak perempuan. Tapi, dia memang paling dekat dengan Vivi. Karena baginya, cuma Vivi yang tak pernah protes pada kelakuannya yang absurd.

Suatu ketika mereka harus berpisah, karena Vivi berhasil diterima di salah satu SMA terbaik di Jakarta, sementara Beny diterima di sekolah kejuruan dengan jurusan tata boga.

Meski begitu, keduanya masih cukup sering bertemu karena jarak tempat tinggal mereka yang tidak terlalu jauh. Kebetulan juga, Oma-nya salah satu teman SMP mereka, membuka warnet di dekat rumah Beny. Maka itu, hampir setiap pulang sekolah Vivi dan Beny masih sering nongkrong bareng di warnet si Oma.

Vivi mengira kalau Beny sudah "sembuh", sudah menjadi laki-laki beneran, karena dia melihat penampilan Beny yang sekarang lebih kelihatan cowok. Beny juga suka ngudud bareng cowok-cowok di warnet Oma.

Tapi ternyata, Beny justru makin parah. Bukan karena dia sekolah di jurusan tata boga, tapi karena pergaulannya di luaran sana yang mulai tak jelas.

Beny semakin "sakit", dia benar-benar tak berminat pada makhluk yang bernama perempuan. Katanya, "Jenis kelamin ngga penting, yang penting kasih sayang."

"Lo serius, Ben?" tanya Vivi membulatkan kedua matanya setelah mendengar kalimat Beny. Tapi pertanyaan itu hanya dijawab dengan sebuah anggukan pasti oleh Beny.

***
Hari ini Vivi akan menikah dengan Haris. Satu-satunya cowok alim yang dikenal Vivi selama hidupnya. Maklum, selama ini Vivi selalu pacaran dengan bad boy. Begitu mengenal Haris, Vivi tak akan melewatkan kesempatan emas yang belum tentu datang dua kali.

Dan sebagai sahabat yang selalu ingin sahabatnya tidak menjadi buruk seperti dia, Beny tentu merasa sangat senang melihat Vivi dinikahi oleh lelaki baik-baik seperti Haris.

***
Bulan demi bulan berlalu. Vivi dan teman-teman satu gengnya saat SMA dulu, masih sering berkumpul untuk sekadar makan bersama dan menghabiskan waktu di luar rumah. Lagipula, para wanita itu belum memiliki anak. Jadi tampaknya, mereka masih punya banyak waktu luang.

Malam minggu ini, Vivi and the geng coba-coba nongkrong di salah satu club yang katanya paling hits di pusat Jakarta. Dan ide gila ini datang dari Vivi, dia yang secara tiba-tiba merubah rencana untuk tempat berkumpul mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline