Waktu itu, Sandra dan Dewo sudah memutuskan untuk kembali menjalani kehidupan mereka masing-masing. Keduanya mulai saling menjauh, sudah jarang ngobrol, dan ngga pernah lagi jalan bareng.
Tapi kenyataannya, semua itu sama saja dengan membunuh Sandra pelan-pelan. Karena Sandra cuma bisa lihat Dewo setiap hari di kantor, tanpa mampu memilikinya. Semua itu terasa begitu menyiksa bagi Sandra, karena biar bagaimana pun tetap ada keinginan di hati Sandra untuk dapat memiliki Dewo.
Sampai akhirnya, Sandra mutusin untuk ngundurin diri dari pekerjaannya. Dan pada hari terakhir Sandra masuk kerja, sebuah drama tergila harus terjadi tanpa dia duga.
Dewo merasa hatinya kacau, bawaannya pingin marah, tapi ngga tahu harus marah sama siapa. Dia tahu hati kecilnya tak sanggup kalau Sandra pergi begitu saja. Tapi lagi-lagi, Dewo tetap berusaha terlihat stay cool di depan Sandra.
Di penghujung sore itu, Sandra pulang naik bus. Hatinya hancur, karena dia mengira Dewo sudah benar-benar ngga peduli lagi sama dia. Tapi apa yang terjadi? Sandra lihat Dewo lari-larian ngejar bus itu sambil memanggil-manggil namanya. Persis seperti adegan horor yang romantis dalam drama Korea.
Sandra benar-benar tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Setengah sadar, dia minta Pak sopir untuk menghentikan busnya, supaya dia bisa segera turun menghampiri Dewo.
"Kamu ngapain lari-lari?"
Dewo yang masih ngos-ngosan, tak menjawab pertanyaan Sandra. Dia langsung meraih pergelangan tangan Sandra, dan membuat Sandra mengikuti langkahnya yang tergesa-gesa.
Tiba-tiba, Dewo menghentikan langkahnya persis di depan McD yang berada tak jauh dari kantor mereka. Kelakuan aneh Dewo bikin Sandra bingung sekaligus kesal.
"Kamu kenapa sih, Wo? Lepasin tangan aku! Sakit tau!"