Lihat ke Halaman Asli

Novia Respati

Wirausaha

Tak Hanya Menarik, Ada Pesan Penuh Makna di Balik Konten Anabul

Diperbarui: 18 Oktober 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anabulku, Brenda dan Vero | dokpri.

Kita dapat melihat bahwa hampir di semua media sosial yang ada saat ini, konten-konten bertema hewan begitu banyak dijumpai.

Namun, konten yang paling laris penonton dan banjir like, biasanya berisikan keseharian para kucing dan anjing. Anabul atau anak bulu ini memang sangat mudah mencuri perhatian banyak orang. Dari mulai tingkahnya yang lucu hingga tatapan matanya yang bisa membuat kita meleleh.

Pada dasarnya, hewan juga memiliki indera yang sensitif sehingga mereka dapat dilatih untuk melakukan banyak hal. Para anabul yang pintar ini tentu semakin menarik bagi penonton. Seperti Pororo, nama seekor kucing yang mampu bergaya di depan kamera, dan menjadi model untuk berjualan pakaian kucing pada tiap live yang disiarkan pemiliknya.

Selain konten anabul yang sudah terlatih, tingkah alami mereka yang menggemaskan juga kerap diabadikan oleh sang pemilik, dan kemudian diunggah ke media sosial. Video seperti ini tentu tak kalah sukses menyedot atensi penonton.

Konten yang ini tentu sangat menghibur, karena kita dapat tertawa saat menyaksikan kelakuan lucu yang mereka buat. Kita juga kerap dibuat heran dengan tingkah anabul yang terkadang di luar dugaan.

Namun, perasaan terhibur yang dirasakan oleh penonton, dapat berubah menjadi sebaliknya manakala si konten kreator menayangkan konten anabul rescue. Dalam konten ini, ditampilkan kehidupan kucing jalanan serta kucing dan anjing yang sedang sakit justru dibuang oleh pemiliknya.

Sebagai penonton, kami selalu berharap agar kucing dan anjing yang akhirnya di-rescue ini, benar-benar dirawat dengan baik dan tidak sebatas dijadikan konten belaka.

Konten-konten penyelamatan hewan seperti ini, secara tidak langsung memberi pesan dan contoh kepada semua orang untuk dapat menghargai kehidupan para hewan. Menyadarkan kepada semua orang, bahwa hewan juga memiliki hak untuk hidup dengan baik, layak dilindungi dan disayangi.

Melalui konten seperti ini juga, para pecinta hewan berharap dapat mengurangi tingkat kekerasan pada hewan. Berharap semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk berbuat baik pada hewan. Memberi kesadaran bahwa jika tidak dapat menyayangi, maka janganlah menyakiti. Jika tidak suka, bukan berarti harus menyiksa.

Syukur-syukur semua konten tentang anabul dapat meluluhkan hati orang-orang yang tadinya tidak menyukai hewan, jadi menyukai dan bisa menyayangi para anabul ini.

Yang tak kalah menarik juga, ialah konten yang berisi street feeding. Di mana para pecinta hewan rutin memberikan pakan kepada kucing dan anjing yang hidup di jalanan atau tidak ada pemiliknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline