Lihat ke Halaman Asli

Novia Respati

Wirausaha

Cerita Sedih yang Tersisa dari Pameran Flona 2024

Diperbarui: 14 Oktober 2024   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

area pameran yang tidak dilindungi tenda | dokpri.

Karena beberapa alasan, tulisan ini harus tertunda selama dua bulan. Namun saya berharap, pembahasan ini tidak semata-mata dianggap sudah basi.

Pameran Flona ( flora - fauna ) yang berlangsung pada tanggal 5 Juli hingga 2 Agustus 2024 lalu di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, menampilkan berbagai pameran mulai dari tanaman hias dan buah, hewan peliharaan, kuliner nusantara, dan pertunjukan air mancur.

Dengan mengangkat tema Jakarta Global Hijau Mempesona, pameran ini sukses menyedot atensi masyarakat untuk berkunjung. Tak hanya sekadar menikmati pameran, bagi pecinta tanaman, kita dapat membeli jenis-jenis tanaman hias dan tanaman obat yang mungkin cukup sulit ditemukan di kios penjual tanaman.

Namun, ada beberapa hal yang ingin saya soroti terkait area pameran fauna. Sebagai pecinta hewan, saya sangat sedih melihat banyaknya hewan yang saat itu merasa kepanasan. Sebab tenda yang digunakan pada tiap stand memiliki material bahan yang tipis, sehingga tidak dapat menahan sinar matahari dengan sempurna.

bahan material tenda stand yang terlihat tipis | dokpri.

Bahkan di area kandang domba (entah domba atau kambing, dibilang domba tapi bunyinya "Mbeeekk") di area ini tidak dilindungi oleh atap/ tenda. Sehingga hewan ini langsung terkena paparan sinar matahari yang menyengat di siang hari.

Dilihat dari bentuk dan model tenda stand pameran yang seragam, dapat saya perkirakan bahwa tenda stand sudah disediakan dari pihak penyelenggara atau pengelola acara.

Namun jikalau saya salah mengira, saya tetap berharap agar penggunaan tenda stand untuk area fauna dapat disesuaikan benar-benar dengan kondisi hewan-hewan yang dipamerkan.

Owl yang seperti sulit bernafas di bawah cuaca panas terik | dokpri.

Saya juga sempat melihat beberapa stand menggunakan kipas angin untuk mengademkan hewan-hewannya (kelinci, kucing, burung) yang tampak ngos-ngosan meski sudah disediakan wadah air minum di dekatnya.

Dan sepengetahuan saya, tidak semua stand fauna menggunakan kipas angin. Tampaknya, penggunaan kipas angin di dalam stand adalah inisiatif dari masing-masing peserta pameran/ pemilik stand, yang peduli dan mungkin mengkhawatirkan kondisi hewannya.

Padahal, dengan berkerumunnya orang-orang di area stand saja sudah membuat hewan-hewan tersebut tampak cukup stres. Lalu mengapa harus ditambah lagi dengan kondisi tenda yang kurang memadai.

Sangat besar harapan saya untuk pameran Flona di tahun-tahun yang akan datang, agar hewan-hewan yang dipamerkan mendapat perhatian yang jauh lebih baik lagi dari pihak penyelenggara/ pengelola acara, serta tentunya perhatian khusus dari para pesertanya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline