Lihat ke Halaman Asli

Novia Respati

Wirausaha

Di Balik Topeng Malam

Diperbarui: 5 Oktober 2024   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : tugujatim.com

Saat siang hari, Alan merupakan sosok yang sempurna bagi siapapun yang mengenalnya. Dia bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan ternama. Alan dan kekasihnya yang bernama Sasya, juga sering terlihat bersama.

Malam itu, Alan menatap cermin di kamar apartemennya. Wajah maskulinnya perlahan memudar saat dia mulai mengaplikasikan make up. Dari eyeliner hingga lipstik merah menyala, semua itu membuatnya merasa bebas.

Ini adalah saatnya, sesuatu yang tidak bisa dia lakukan di siang hari. Begitu selesai, dia mengenakan gaun panjang berwarna merah, menata rambut palsu hitamnya dengan sempurna, dan memasang sepatu hak tinggi.

"Selamat malam, Bella!" bisiknya pada dirinya sendiri, menatap ke cermin.

Tepat pukul sembilan malam, dia meninggalkan apartemen dan menuju klub yang menjadi tempat pelariannya setiap malam. Klub itu terletak di sudut kota, sedikit tersembunyi.

Di atas panggung, Bella adalah ratu. Suaranya yang merdu dan penampilannya yang memukau membuat pengunjung terpesona. Tak seorang pun di klub itu yang tahu siapa dia sebenarnya di luar. Di sini, Bella adalah diva yang diidolakan, bukan Alan, lelaki dengan kehidupan normal dan pacar yang cantik.

Malam itu, setelah selesai bernyanyi, Bella turun dari panggung dan menuju ke ruang ganti. Di sana sahabat sesama warianya, Tania, sudah menunggu.

"Penampilan yang luar biasa! Lihat saja, semua orang bertepuk tangan untuk kamu," puji Tania tersenyum.

Saat mereka sedang mengobrol, ponsel Bella berdering. Layar ponselnya menunjukkan nama yang membuatnya panik, Sasya.

Tania melirik kepada Bella. "Kenapa? Pacarmu ya?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline