Lihat ke Halaman Asli

Novia Respati

Wirausaha

Jelang 16 Tahun Kompasiana, Sukacita Menulis Rasa

Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Kompasiana. (Diolah kompasiana.com/endrosefendi dari Shutterstock)

Halo Kompasianers!

Rasanya sudah cukup lama aku ngga nulis artikel. Seperti yang teman-teman lihat, belakangan ini aku lebih banyak mengisi kolom fiksiana, dengan puisi dan cerpen-cerpenku yang garing.

Desember besok, sebenarnya merupakan satu tahunku bergabung di Kompasiana. Tapi, berhubung topik pilihan kali ini bertema ulang tahun Kompasiana ke-16, maka akan ku bagikan sekelumit perjalananku bersama blog ini.

Jangan tanya aku kenal Kompasiana dari mana, karena aku ngga mau jawab pertanyaan itu. Tapi, bicara soal dampak yang kurasakan sejak menulis di Kompasiana, pastinya ada banyak dampak positif yang kudapatkan.

Bagiku pribadi, Kompasiana telah memberikan wadah untuk menyalurkan hobi menulisku. Ditambah interaksi yang terjalin dengan sesama kompasianers, telah cukup mengobati kesepian dan kegundahan yang terkadang menderaku. 

Interaksi lewat kolom komentar telah membuatku terhubung dengan teman-teman kompasianers di berbagai daerah bahkan di luar negeri.

Selain itu, aku juga mendapatkan banyak teman baru berkat gabung di salah satu komunitas yang ada di Kompasiana. Bisa jalan bareng ke tempat-tempat asik, saling tukar pikiran, makan bareng, foto-foto.. seru lah pokoknya!

Yang pasti, lewat Kompasiana aku juga lebih mudah untuk mempromosikan karya tulisku yang lain, seperti beberapa novel yang pernah ku tulis di platform novel online. Doain dong, biar tembus penerbit cetak! Hehe..

Lantas, kalau ditanya siapa kompasianer favoritku.. jawabannya adalah.. orang Cianjur, hehehe. Siapa hayo? Kompasiner favoritku adalah Yth. Bapak Wiwin Zein, si wisdom lover yang paling hobi nulis artikel bola.

Tapi, aku ngefans sama beliau bukan karena artikel bolanya lho! Melainkan karena pantun-pantun yang dituliskan beliau kerap membuatku tertawa sendiri. Maka itu, untuk menghormati jasa-jasanya, aku pernah membuatkan pantun untuk beliau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline