Lihat ke Halaman Asli

Novia Respati

Wirausaha

Ketika Teknologi Menciptakan Fenomena Popcorn Brain

Diperbarui: 23 Juli 2024   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : cakapcakap.com

Sebuah penelitian mengungkap bahwa sejak tahun 2000 hingga 2015, kemampuan manusia untuk tetap fokus telah mengalami penurunan sebesar 25 persen.

Di tengah beragam penelitian seputar penurunan kemampuan kognitif, beredar istilah baru dalam dunia ilmiah yang disebut popcorn brain. Istilah ini diketahui berasal dari platform media sosial seperti Tiktok dan Reddit.

Yang mana ketika para pengguna media sosial saling berinteraksi, mereka mendiskusikan topik tentang bagaimana multitasking dapat menyebabkan penurunan fokus atau perhatian. Maka dari diskusi inilah, istilah popcorn brain muncul sebagai pengalaman mereka dengan gejala yang sama.

Menurut seorang neuropsikolog, yang bernama Dr. Sanam Hafeez, popcorn brain dapat diartikan sebagai pikiran manusia yang melompat dari satu ide ke ide lainnya, yang menyebabkan pergesaran fokus, ibarat popcorn yang meletup-letup ketika sudah matang.

Sementara, pendapat lain menjelaskan popcorn brain yaitu kondisi yang terjadi dalam otak ketika begitu terbiasa dengan stimulasi berlebihan dan multitasking dari dunia digital.

Ketersediaan teknologi serta kemudahan mengakses berbagai informasi melalui internet dan media sosial, tanpa disadari telah menyebabkan banyak orang mengalami rentang fokus/ perhatian yang lebih singkat, dan berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi.

Maka, seseorang dapat dikatakan mengalami gejala popcorn brain jika :

1. Mudah teralihkan, meski dengan satu notifikasi

Ketika sedang mengerjakan satu tugas, kamu mendengar notifikasi whatsapp atau sosmedmu yang lain. Terkadang kamu ingin bertahan untuk tetap fokus pada tugasmu, namun sayangnya rasa penasaranmu lebih besar sehingga kamu menghentikan sejenak tugasmu untuk mengecek notifikasi tadi.

2. Sering mengecek ponsel dan sosmed

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline