Lihat ke Halaman Asli

Novia Respati

Wirausaha

Maaf yang Berarti

Diperbarui: 10 Juli 2024   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar : pexels.com 

Clara telah menunjukkan kualitas dirinya yang sesungguhnya. Ia sedang naik daun, berdiri di atas panggung yang megah itu, berdampingan dengan seorang artis senior untuk sama-sama membacakan nominasi.

Semua mata tertuju padanya, berjuta pasang mata menyaksikan penampilannya malam itu lewat layar televisi.

Wajahnya yang rupawan dan kebolehannya dalam berakting akhir-akhir ini, telah sukses menyita perhatian banyak orang. Begitu pun awak media yang mulai memburu kehidupan pribadinya.

Malam kian larut, Clara telah menyelesaikan tugasnya dalam acara malam anugerah penghargaan yang digelar setiap tahun itu. Bersama Rini, asisten sekaligus teman lamanya, Clara melenggang meninggalkan ruang rias menuju area parkir.

Namun langkahnya terhenti dan senyum di bibirnya memudar, manakala pandangannya tertuju pada sosok lelaki di seberang sana yang tersenyum padanya.

"Wah, ngapain dia di sini?!" ucap Rini yang berdiri di balik tubuh Clara.

Clara masih terdiam di tempatnya, sementara Ferry, lelaki itu melangkah kian mendekat padanya. Ferry tak peduli meski Clara memandangnya dengan sinis.

"Hai, lama ngga ketemu." Ferry menyodorkan tangannya, seolah semua baik-baik saja dan tak pernah terjadi apa-apa di antara mereka.

Tapi Clara tak mau menerima tangan itu, ia justru melipat tangannya, bersedekap dada dan tersenyum mengejek, "Ah iya, orang kaya pasti punya banyak cara untuk bisa datang ke sini. Ayo Rin!" ucapnya kemudian mengajak Rini segera pergi.

Ferry menghela nafas, memandang kian menjauhnya punggung Clara yang dulu pernah dijadikannya tempat bersandar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline