Lihat ke Halaman Asli

Novia Respati

Wirausaha

Dendam di Negeri Averia

Diperbarui: 17 Juni 2024   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : femina.co.id

Di tepi hutan Glory yang gelap dan misterius, tersebutlah sebuah negeri bernama Averia. Negeri yang dipimpin oleh seorang raja bernama Alaric, raja yang bijaksana dan penuh kasih. Namun di balik kedamaian Averia, tersembunyi kisah kelam tentang sebuah dendam di hati seorang pemuda.

Di sebuah desa kecil di sudut Averia, hiduplah seorang pemuda bernama Ryn, seorang pandai besi yang terampil. Namun ia tak pernah menggunakan keterampilannya untuk hal lain, selain untuk menciptakan pedangnya sendiri.

Tak ada yang menduga bahwa hati pemuda itu masih selalu dipenuhi oleh amarah dan dendam. Lima tahun lalu, kedua orang tuanya dibunuh oleh seorang bandit bernama Gordon. Dan sejak saat itu, Ryn bertekad untuk membalas dendam.

Hingga suatu hari, Ryn mendengar kabar bahwa Gordon yang selama ini bersembunyi, ternyata ada di dalam hutan Glory. Tanpa ragu, Ryn mengambil pedangnya dan bergegas ke sana. Namun di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang penyihir tua yang bernama Aera.

"Ke mana tujuanmu, Ryn?" tanya penyihir tua itu dengan suara lembutnya yang penuh wibawa.

"Aku mencari Gordon. Aku akan membalas kematian orang tuaku." jawab Ryn dengan mata berapi-api.

Aera menatap Ryn dengan sorot mata yang tajam. "Balas dendam tidak akan mengembalikan keluargamu, Ryn. Tapi jika kau benar-benar bertekad, aku akan membantumu. Ingatlah Ryn, setiap tindakan memiliki konsekuensi."

Ryn mengangguk pasti, Aera sang penyihir tua memberinya sebuah jimat yang dapat membantunya menemukan sekaligus menghadapi Gordon.

Setelah beberapa hari berjalan, akhirnya Ryn mendapati Gordon di dalam sebuah gua tersembunyi. Sambil menghunus pedangnya, Ryn mendekati pria yang telah menghancurkan hati dan hidupnya.

"Gordon! Ini adalah akhir dari kejahatanmu!" teriak Ryn.

Gordon menoleh dan tertawa. "Anak muda, kau pikir kau bisa mengalahkanku? Aku telah melalui banyak pertempuran."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline