Lihat ke Halaman Asli

Novia Respati

Wirausaha

Bukan Miskin Kosa Kata, tapi Benahi Dulu Minat Untuk Membaca

Diperbarui: 12 April 2024   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar : inakoran.com

Akibat malas membaca, orang yang tidak bersalah malah jadi bulan-bulanan netizen. Dalam video short youtube yang ditayangkan channel geraldvincentt, ia menyoroti netizen yang tidak bisa membedakan Sandra Dewi dengan Dewi Sandra.

Dalam cuplikan video tersebut diselipkan tangkapan layar dimana netizen justru menyerang akun milik Dewi Sandra. Padahal jelas-jelas yang melakukan tindak korupsi 271T adalah suami Sandra Dewi.

tangkapan layar short youtube geraldvincentt

Apakah netizen mengira bahwa kedua artis tersebut adalah orang yang sama? Dan namanya hanya kerap dibolak-balik? Tentu hal ini bukan sesuatu yang cukup dikira-kira saja. Melainkan harus dicari tahu kebenarannya. Apa benar Sandra Dewi dan Dewi Sandra adalah orang yang sama.

Tidak pernah mengikuti perkembangan dalam dunia artis, lalu karena kasus korupsi yang merebak belakangan ini lantas membuat mereka langsung berbondong-bondong menyerang orang yang tidak ada kaitannya sama sekali.

Menyikapi keanehan netizen yang menyerang akun Dewi Sandra, pemilik channel youtube tersebut mencari fakta lewat Badan Pusat Statistik dan UNESCO perihal minat baca orang Indonesia.

Dan hasilnya, UNESCO dengan data validnya menunjukkan bahwa minat baca orang Indonesia sangat rendah. Dengan indeks 0,001% yang artinya adalah dari 1.000 orang Indonesia, hanya ada 1 orang yang mau membaca.

Bahkan Indonesia menempati peringkat ke 60 dari 61 negara yang disurvei dalam hal minat membaca. Sedangkan negara yang masuk 5 besar tertinggi dalam hal minat baca diduduki oleh Finlandia, Norwegia, Islandia, Denmark dan Swedia.

Lalu apa esensinya Indah Gunawan secara gamblang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu sebenarnya adalah bahasa yang miskin kosa kata?

Saya jadi curiga kalau Indah Gunawan ini adalah 1 dari jutaan orang Indonesia yang malas membaca. Dan dengan caranya berani membandingkan bahasa Indonesia dengan bahasa Arab dan Inggris hanyalah dalih yang seolah menunjukkan bahwa dirinya orang pintar yang paham banyak bahasa, selain bahasa Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline