6. Mencuri Pandang
Aroma pagi yang sejuk menyeruak ke setiap celah sudut kamar Nivea. Dirinya sudah bangun sejak sepuluh menit yang lalu dan kini dia sedang memandang ke halaman samping yang menghadap kamarnya. Nivea berdiri, menyandarkan setengah bagian tubuh depannya pada dinding jendela yang telah dibukanya lebar-lebar. Pohon holly di sekeliling taman tampak berayun gemulai mengikuti arah angin.
"Selamat pagi nona. Ah, kau merusak sendok teh ini, nona?" ucap Seri kemudian setelah menghampiri keberadaan nampan yang semalam dibawakannya untuk gadis itu.
"Aku tidak sengaja, Seri." jawabnya tanpa menoleh kepada Seri.
"Tidak masalah, nona. Kita masih punya banyak persediaan sendok."
"Air hangatku sudah siap, Seri?"
"Tentu nona. Selagi Anda mandi, Saya akan merapikan kamar Anda dan menyiapkan gaunnya."
Sekian menit berlalu.
"Jangan Seri! Jangan kau sanggul rambutku!"
"Ya nona?"
"Kau bisa... mengikat rambutku setengah bagian saja?"