Hallo sahabat kompasiana...
Sudah lama saya tidak bercerita di laman kompasiana ini, alhamdulillah semester 8 ini saya sedang melaksanakan praktek kerja industri atau lebih dikenal dengan istilah magang...
Ohiya sebelumnya, bagi sahabat kompasiana yang belum berkenalan dengan saya, Perkenalkan saya Novianty Purnama Illahi sebagai Penerima Beasiswa Prestasi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Program Beasiswa Unggulan dengan Program Studi Management Perhotelan di Institut Pariwisata Trisakti.
Saat ini saya sedang melaksanakan praktek kerja industri di salah satu hotel yang berada di Hongkong, maka dari itu sedikitnya saya dapat mengenal berbagai sejarah dan budaya yang ada disini, dan salah satunya adalah Dragon Boat Festival yang akan saya bahas berikut ini:
Dragon Boat Festival adalah salah satu acara besar yang dilaksanakan masyarakat China setiap tahunnya. Dragon Boat Festival atau bisa juga disebut dengan Duan Wu Festival dilaksanakan setiap hari ke-5 dari bulan ke-5 sesuai dengan kalender bulan China.
Pada tahun 2023 ini, saya berkesempatan dapat menyaksikan langsung Dragon Boat Festival yang diselenggarakan di Avenue of Star, Tsim Sha Tsui Hongkong Pada tanggal 24-25 Juni 2023 acara tersebut sangat meriah dan masyarakat disini sangatlah antusias begitupun dengan para atlet yang turut serta dalam acara tersebut.
Menurut legenda, perayaan ini adalah untuk menghargai seorang penyair patriotik yang bernama Qu Yuan. Qu Yuan merupakan seorang ahli politik dan penyair yang tinggal di negara Chu semasa Zaman Berperang di Cina. Pada Zaman Berperang, mempunyai 7 negara yang saling berperang yaitu Qi, Chu , Yan, Han , Zhao, Wei dan Qin. Di antara 7 negara tersebut , Qin merupakan negara yang paling kuat dan ingin menyerang negara yang lain untuk menjadi lebih kuat.
Qu Yuan merupakan seorang ahli politik di negara Chu. Beliau menegaskan bahwa politik Chu harus diperbaharui dan bahwa ia perlu bersatu dengan negeri-negeri lain untuk menentang Qin. Tetapi pendirian beliau telah ditentang oleh pengampu licik, mereka mengumpat Qu Yan di depan Raja Chu supaya Raja Chu tidak menerima cadangan beliau dan menghalau beliau keluar dari pusat bandar.
Walaupun dibuang negara, Qu yuan masih sangat bimbang tentang nasib negara beliau. Apabila beliau mendengar berita bahwa Qin telah mengalahkan negeri Chu, beliau sangat sedih dan merasakan bahwa beliau tidak mempunyai kuasa untuk menyelamatkan tanah air, dan seterusnya menenggelamkan dirinya ke dalam Sungai Miluo. Hari beliau bunuh diri merupakan hari kelima bulan lunar kelima pada tahun 278 sebelum masihi.
Apabila orang ramai mendengar berita ini, mereka mendayung bot mereka di sungai Miluo dan coba mencari mayatnya, tetapi gagal. Untuk tidak membiarkan ikan dan udang makan mayat Qu Yuan, orang ramai mencampakkan makanan ke dalam sungai untuk memberi makan kepada ikan dan udang. Selepas itu, pada setiap hari kelima bulan kelima lunar, orang akan mencampakkan makanan ke dalam sungai. Kemudian, orang ramai berubah menggunakan daun buluh untuk membalut beras pulut ke dalam bentuk piramid (zongzi) dan mencampakkan ke dalam sungai.