Lihat ke Halaman Asli

Noviana Rachma

Mahsasiswa

Tanah Longsor Mengancam, Masyarakat Tak Tinggal Diam! Mahasiswa KKN Tim II KKN UNDIP Edukasi Pentingnya Manajemen Bencana Tanah Longsor

Diperbarui: 12 Agustus 2022   03:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Kelurahan Krapyak, Kecamatan Semarang Barat (11 /08/2022). Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam dengan adanya gerakan massa tanah, batuan ataupun pencampuran keduanya yang menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng. 

Bencana longsor biasanya terjadi begitu cepat sehinggamenyebabkan terbatasnya waktu untuk melakukan evakuasi mandiri. Sehingga tak jarang bencana ini merusak bangunan, menghambat jalur transportasi bahkan merenggut nyawa.

Berdasarkan data BPBD Kota Semarang, terdapat beberapa sifat tanah di Kota Semarang, yakni tanah bergerak di Semarang atas dan penurunan tanah di Semarang bawah. Setidaknya ada 9 Kecamatan yang masuk zona merah rawan bencana longsor diantaranya Kecamatan Gajahmungkur, Gunungpati, Tembalang, Semarang Barat, Ngaliyan, Candisari, Tugu, Semarang Selatan, serta Banyumanik.Dengan topografi wilayah RW 3 Kelurahan Krapyak yang bertebing memicu teradinya bencana tanah longsor.

Bencana ini bahkan sempat merenggut nyawa seorang warga yang rumahnya berada di sekitar tebing. Untuk mengantisipasi adanya risiko serupa maka masyarakat perlu diberikan edukasi terkait manajeman bencana tanah longsor. Dari hal tersebut mendorong mahasiswa Tim II KKN Undip untuk memberikan edukasi kepada para stakeholders yakni para ketua RT dan pengurus RW 3.

Dokumentasi pribadi

Kegiatan pemberian edukasi tersebut dilaksanakan pada Rabu, 3 Agustus yang bertempat di balai pertemuan RT 7. Mahasiswa menyampaikan pentingnya melakukan manajemen bencana tanah longsor mulai dari penyebab terjadinya tanah longsor, pengenalan tanda terjadinya longsor, mitigasi bencana hingga apa yang perlu dilakukan pasca terjadinya tanah longsor. Para peserta kegiatan tersebut juga aktif dengan bertanya dan saling bertukar pikiran terkait upaya yang telah mereka lakukan untuk mengantisipasi terjadinya kembali tanah longsor di lingkungan RW 3.

Dengan dilaksanakannya program edukasi manajemen bencana tanah longsor ini, diharapkan para ketua RT dan pengurus RW 3 Kelurahan Krapyak dapat memperoleh wawasan baru dan dapat lebih tanggap terhadap bencana tanah longsor terutama saat memasuki musim penghujan.

Penulis : Noviana Rachma (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)

Dosen Pembimbing Lapangan : Laura Andri Retno Martini, S. S., M. A

Lokasi KKN : Kelurahan Krapyak, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah

KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2021/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline