Lihat ke Halaman Asli

Sumpah Pemudi

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin, 28 Oktober Hari Sumpah Pemuda. Pada masa lalu berpuluh pemuda Indonesia menyatakan janji untuk bangsa dan negaranya. Sebagai pemudi Indonesia, saya selalu berusaha untuk bangga menjadi orang Indonesia dan berbuat sesuatu yang membanggakan untuk bangsa ini.

Bicara mengenai sumpah, tentang janji, saya mau mengajak anda menekuri sumpah-sumpah kecil yang terlanggar dengan sengaja oleh pemudi Indonesia. Mari kita susun peringkatnya dan anda boleh mengamininya sewaktu-waktu tanpa malu dan tanpa ragu ....... hehhhhehheeeeee

Peringkat I : saya mulai diet besok. itu paling klasik. Biasanya semua diawali oleh baju yang mulai sesak, kancing celana jins yang mulai menggigit perut yang menggunung, paha yang mudah berkeringat karena sesak-ketat, atau perlu angle khusus untuk mendapatkan foto tirus di profile picture atau avatar twitter. Fakta tidak terbantah adalah jarum timbangan yang makin ke kiri. Panik !!!!! Lalu, mulailah mencari aneka metode diet. Biasanya, dicari yang tidak berat, tapi efektif memelorotkan kiloan di timbangan.

Tapi, janji tinggal janji. Sebab bagi bobot yang bobotnya sudah berbobot, hukumnya sederhana : lebih gampang tambah berat daripada tambah ringan. Kita akan selalu punya seribu satu penghalang untuk menjalankan niat mulia memangkas bobot tubuh. Kita akan terseok-seok saat menjalankan diet, tapi akhirnya terpuruk pada godaan makanan berkalori tinggi yang sayangnya nikmat dan menggoda iman. Diet sungguhlah hanya diperuntukkan bagi mereka yang bertekad baja dan penuh ketabahan.

Peringkat II : saya akan mulai move on. Biasanya, ini tentu diawali kondisi cinta yang berakhir. Entah indah maupun sakit, jadi pelaku atau korban. Lalu, biasanya dilanjutkan curhat-curhat panjang kepada teman. Baik yang bersifat face to face maupun virtual via BBM atau curhat no mention di twitter.

Lalu biasanya ada tekad untuk move on, melanjutkan hidup dengan tegar ala Rossa. Tapi kita mudah gamang, lihat foto mantan kita goyah. Lihat mantan ganti status di BBM atau nge-twit kita ingin bereaksi. Awalnya kita ingin menjalin silaturahmi, tapi saat mengingat-ingat yang manis-manis kita ingin menjalin silaturahmi hati ..... (hahhhhahhahhhahhaa)

Peringkat IIIsaya akan mulai olahraga. Biasanya itu melengkapi sumpah nomer I, tapi bisa juga itu berdiri sendiri atas nama kesehatan dan vitalitas hidup. Alasannya adalah susah bangun pagi, terutama untuk yang mau olahraga gratisan, seperti joging keliling kompleks, atau ngak punya waktu (padahal selalu bisa kalau nggosip dan nongkrong) Yang paling elementer : malas, padahal gym jutaan rupiah di mall sudah diikuti demi lifestyle.

Peringkat IVsaya akan mulai menabung.  Ditengah terpaan oleh godaan discount dan online shop yang bermunculan bagai cendawan di musim hujan, menabung adalah hal yang paling susah dan mustahil. Lebih ringan rasanya mendebet kartu ATM daripada menambahkan kredit didalamnya. Baiknya adalah memang menjauhkan diri dari mall dan jebakan katalog online atau secara sengaja atau berkala tinggalkanlah kartu ATM dan kartu kredit dikotak pandora di rumah. Hati boleh ingin, tapi jangan sampai dompet membiarkan.

But, promises are meant to be broken, some said. Bagaimana dengan anda, Saudari?? Siapkah bersumpah untuk berubah ????

Mungkin, sekarang waktunya kita bikin Hari Sumpah Pemudi ................. ( Selamat Mencoba )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline